" Ayah bagi anak-anak di Timor yang membalikkan kehidupan untuk menebar kebaikan dengan "sayap-sayapnya"


Budi Soehardi: The Real Heroes 2009 Versi CNN | Indonesia Proud
   
    Bapak Budi Soehardi dengan keluarga saat menerima penghargaan CNN heroes.   Ayah bagi anak- anak di Panti asuhan Roslin di kupang- timor. 

Lari+Sepeda lintas Sumatera untuk Panti Asuhan
     
   Kebaikan itu kita yang mencari bukan kita yang di cari kebaikan. Lihat perhatikan dengan baik foto berikut yang anda sudah paham arti kebaikan itu sendiri. 



    Kita sudah di berkati oleh pencipta kita sedemikian rupa, lalu kebaikan apa          yang   bisa beri untuk di kembalikan kepada pencipta kita.  

    Seperti embun yang terlihat di ufuk pagi hari tetapi manfaatnya tidak nampak bagi kita penikmatnya. Terlalu kompleks untuk di certikan saat ini apa arti dari menebar kebaikan di zaman serba digital saat ini. Masing-masing dari kita sepertinya sudah terlalu sibuk sendiri dengan kepentingan pribadi dan non-pribadi kita sendiri. Hubungan bersosialisasi sudah menjadi hal kesekian bagi diri kita untuk hidup sekarang ini. Untuk apa gunanya dari kita untuk menebar kebaikan?  Iya kalo kebaikan yang kita tebar akan menuai hal yang kembali. Bagaimana kalau tidak? Kalimat sakti itu yang sepertinya akan terngiang-ngiang terus menerus di dalam benak dan batin kita masing-masing. Urusan pribadi diri kita sendiri saja susah untuk kita dapatkan bagaimana kita mempunyai dan memilah waktu kita lagi untuk kepentingan orang lain. Kalau hal itu yang ada di dalam benak kita sekalian. Boleh kita coba tengok saja langsung ya dampak atau fungsi dari kita sendiri di dalam menebar kebaikan itu seperti apa? Kurang lebih seperti ini pembaca yang budiman. Bagaimana kita tahu kapan kita akan butuh pertolongan dari orang lain di saat urgent atau terdesak? Lain halnya bagaimana dari kita yang paham kalau kebaikan yang kita tebar efeknya akan besar bagi yang menerimanya. Di saat kita menebar kebaikan, yang perlu kita pikirkan di dalam alam bawah sadar memberi tanpa pamrih atau balasan apapun. Bisa kah itu kita tanamkan di dalam pikiran kita sendiri?

     Menebar kebaikan itu layaknya kita menabur bibit pada sebuah pohon atau tanaman yang ada yang ingin kita tanam. Kalau kita menabur kebaikan itu kita harus tanamkan kalau kita menyingkirkan ego yang ada di dalam pikiran kita dahulu. Kita harus mendahulukan orang lain dari pada diri kita sendiri. Kita tentunya punya hati nurani masing-masing untuk melihat lebih seksama keadaan yang ada di sekitar kita, belajar lebih mencerna keadaan lebih peka lagi. Ketika kita belajar kita tidak perlu sampai jauh-jauh bahkan ke luar negeri untuk memberi kebaikan itu sendiri. Bahkan ketika kita berkelana sehari-harinya seakan mata dan telinga kita di tutupkan dengan erat bahkan yang memerlukan pertolongan ada persis di depan mata kita, yang ada mata hati kita di tutupkan tak berasksi sedikitpun.Bagaimana hal itu bisa kita mau coba untuk dapat menebar kebaikan lagi? Mari pembaca yang budiman kita terus menebar kebaikan kepada tanpa memandang kepada siapa kita tebarkan kebaikan kepada pihak yang saya tolong sebelumnya. Inilah yang akan menjadi pembelajaran kepada pihak yang akan kita tolong. Karena sistem dari menebar kebaikan itu layaknya bola salju yang menggulung terus ke bawah. Kalau berkelanjutan dengan baik bola salju itu akan membawa dampak yang baik kepada si penerima kebaikan itu tentunya. Itulah cara kerja sesungguhnya dari menebar kebaikan di dalam dunia ini. 

    Ayah yang menebar kebaikan tanpa memperdulikan ras , sosial status dan agama bagi yang di beri kebaikannya. Inilah menebar kebaikan yang sesungguhnya yang perlu kita ambil contoh dari sosoknya. Penulis bisa mengatakan hal demikian karena penulis telah bertatap muka secara langsung dengan sosok pilot malaikan dari Indonesia yang mengorbankan semuanya tanpa terkecuali untuk pengungsi di Timor saat itu. Hati nuranni yang akan dipakai kali ini di sini untuk mengkisahkan berbagi kebaikan yang penulis rasakan sendiri manfaatnya sampai dengan sekarang. Dari seorang laki-laki separuh baya yang mempunyai pekerjaan yang sangat menjanjikan dan bergengsi bak seorang pilot penerbangan kelas tinggi bukan lagi berskala nasional akan tetapi skala internasional-Singapore airlines. Dengan hati nurani yang di pakainya saat itu bukan lagi nalar dan logika semata, saat menonton keributan yang terjadi di timor-timur. Kontradiksinya lagi adalah di saat yang bersamaan keluarga besar dari Bapak Budi Soehardi sedang merencanakan untuk berlibur bersama ke Australia. Tanpa pikir panjang lagi apa yang akan di terjadi selanjutnya Bapak Budi dan istrinya yang tentunya merasa sehati dan terenyuh akan hal tragis yang menimpa mereka sekeluarga segera memutuskan untuk membatalkan perjalananan tamasya mereka ke asutralia dan menggantinya dengan memberanikan keberanian mereka untuk bertandang ke tempat yang sedang sangat berbahaya saat itu. Bisa kita bayangkan bagaimana rusuhnya dan nyawa yang akan menjadi gantinya. Tetapi karena sangat merasa tergerak untuk membantu para korban pengungsi sesama orang Indonesia bapak Budi dengan tanpa menaruh imbalan apapun. Kisah ini akan di kisahkan lebih lanjut lagi.

      Dengan bermula hanya untuk menolong tanpa pamrih dan mencoba menebar kebaikan. Akhirnya Bapak Budi Soerhardi malah menemukan arti menebar kebaikan yang sesungguhnya. Sepertinya julukan ayah bagi “mereka” yang terlupakan adalah julukan yang tepat dan sesuai untuk bapak Budi Soehardi. Julukan itu bukan sembarang julukan yang diberikan akan tetapi di berikan oleh afiliasi besar internasional CNN. Seorang pilot gagah yang rela untuk “ banting setir “ menjadi pengasuh ratusan anak yang ada di Panti Asuhan Roslin di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Julukan CNN Heroes pun di tahun 2009 di berikan secara resmi dan langsung untuk Bapak Budi Soehardi. “ A father to the forgotten” . Secara simbolis dan resmi aktris Hollywood kenamaan Kate Hudson pun memperkenalkan kepada kalayak , secara bersamaan raut muka Budi Soehardi di iringi sambutan penonton dengan penuh keharuan tidak terkira. Laki-laki tegap itu pun segera beranjak dari tempat duduknya dan mencium kening istrinya untuk menerima penghargaan CNN Heroes untuk dirinya. Sejenak dirinya terdiam untuk memulai pidatonya atas penghargaan yang di terimanya. Kalimat yang diawalinya yang dibumbui dengan sedikit becandaan agar situasi tidak terlalu tegang " Di sini captainmu berbicara". Setelah suasana sedikit mencair kalimat pembukaan yang di ucapkannya adalah penghargaan ini tidak bisa saya terima dengan sendirinya karena saya tanpa bantuan dari istri saya sendiri. Penghargaan ini saya juga dedikasikan kepada istri terncinta saya yang telah banyak membantu. Itulah sedikit banyak dari kisah Bapak Budi Soehardi yang bisa kita pelajari tentunya dari kisahnya untuk menebar kebaikan kepada kalayak yang bahkan ia tidak kenal sama sekali asal- usulnya.

     Kejadian dari kerusuhan di Timor yang membawa perubahan kehidupan bagi Bapak Soerhardi sekeluarga. Itu tepatnya yang terjadi bagi kehidupan yang sekarang di jalaninya. Ia mempersembahkan kehidupannya lebih banyak di Kupang dengan mendirikan Panti asuhan Roslin yang jumlahnya bisa sampai ratusan anak yang ada di sana. Bukan hanya memberi bantuan yang bisa di berikan saat itu bagi warga Kupang, akan tetapi Bapak Budi memikirkan hal selanjutnya yang terjadi untuk kelangsungan warga Kupang. Bapak Budi dan Peggy sepertinya merasa tidak puas sampai di situ saja, karenanya mereka ingin memberi yang lebih. Bermula dari rasa tidak puas itu, maka terbentuklah Panti Asuhan Roslin sampai dengan sekarang. Yang di sampaikan dan ingin di berikan oleh Bapak Budi adalah bukan hanya penggantian dari bantuan sekedarnya saat itu akan tetapi lebih kepada kelangsungan hidup dan masa depan penerus bangsa yaitu anak-anak Timor saat itu. Inilah yang menjadi pemerhati bagi Bapak Budi untuk dapat menebar kebaikan. 

     Lalu bagaimana dana yang di dapat dari Panti Asuhan ini sehingga kehidupan yang ada di panti asuhan itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai. Bapak Budi Soehardi pun kembali menyampaikan bahwa sepertinya sudah ada yang mengatur bagaimana kelangsungan kehidupan yang ada di Panti asuhan sampai dengan sekarang ini. Pendapatan yang di dapat dari Pak Budi selama ini jumlah nya cukup banyak dan itu semuanya di berikan untuk Panti Asuhan yang di kelolanya. Hal yang lain karena panti asuhan ini sifatnya kemanusiaan karenanya ada lembaga-lembaga swasta lainnya yang berdaya yang membantu kelangsungan panti asuhan ini tanpa adanya keribetan di birokrasi yang ada. Ada juga dari bantuan adhoc , kembali di sampaikan oleh Bapak Budi bahwa inilah bukti yang sesungghuhnya bahwa masyarakat masih berkenan untuk membantu sesama manusia tanpa embel-embel pamrih yang ada. Budi kembali mencontohkan bahwa inilah bukti nyata yang sesungguhnya bahwa ketika kita memberi kita tidak mengenal embel-embel pamrih untuk memberi. Biarlah orang yang menebar kebaikan ini dampaknya akan terasa bagi kita yang membutuhkannya terutama. Bila kita memberi tanpa adanya pamrih kita sendiri dari relung hati yang paling dalam akan merasakan damai dan sejuk bahwa sesama manusia niscaya memang masih membutuhkan satu dengan yang lainnya. Teruslah menebar kebaikan kepada siapapun yang kita tebarkan tanpa embel-embel apa pun pembaca sekalian, kebaikan yang kita tebarkan sedikit atau banyak akan kembali ke kita nantinya entah kapan. Belajarlah terus untuk menebar kebaikan tanpa mengenal lelah dan asa yang berarti tentang arti kebaikan itu sendiri. 



Comments