Selamat tinggal para leader " cap kaki lima " :) Life must go on bigger than ever

Leader selalu menjadi perbincangan di dunia bisnis zaman sekarang ,leader hanya sebuah metode lama dari sebutan bos atau pimpinan perusahaan yang biasanya kita bekerja di sebuah perusahaan. Leader hanya sebutan yang lebih afdol saja, yang mana belum tentu semua leader mempunyai kemampuan yang setara di tambah dengan jurus leader yang di milikinya setara dengan perusahaan yang di bawahinya. Bukan saya bermaksud untuk menggambil garis tertentu atau batasan , akan tetapi sudahkah dari kita yang merasa dirinya leader menjadi leader bagi dirinya sendiri terutama bagi team kalian. apalagi zaman sekarang mulai dari bisnis mlm sekalipun , leader bisa dengan se enak meeka sendiri memposisikan diri mereka leader akan tetapi jiwa dan sifat leader ada di dalam diri mereka. Hal ini yang menjadi puasat perhatian dari sang penulis yang cukup menyanyangkan bahwasanya leader yang berada di dalam garis bisnis mereka sendiri saja belum mempunyai jiwa leader itu sendiri, malah yang ada SEBALIKNYA. Team yang tergabung di dalam leader baru mereka, malah mempunyai jiwa leader yang lebih kuat dan kental arileader mereka sendiri. Di kiritik dan di kasih masukan sedikit, leader sudah melempem bak kerupuk " 17 agustus", melayang entah ke mana ke laut antah berantah. Penulisa sampai tidak habis pikir, bisa-bisa dia di dalam komunitas yang leadernya berada di jalur yang salah dengan dirinya. Kalau mau jadi leader ya sifatnya yang terbuka dan terima kritik dan kerja dengan cepat dan gesit. Masukan dan permintaan dari anak buah ya jangan di diamkan saja bak dia orang sangat super sibuk masuk kantor layaknya karyawan yang di bayar bulanan oleh perusahaan. Memang saya bukan seorang leader, akan tetapi di dalam pekerjaan yang saya lakukan, saya pun selalu membuat postingan di tiap hari aktifitas yang saya lakukan sesuai dengan agenda dan aktifitas yang sesuai yang saya lakukan. Saya pun memantau sifat dan aktifitas dari leader baru saya yang saya sebut dengan sebutan saya " ala-ala", Mohon maaf leader yang merasa tersebut ya apa boleh buat, karena sifat anda tidak "nge-klik" dengan apa yang saya tanya dan diskusikan. Sifat-sifat leader pun sama sekali tidak terdapat di dalam diri leader "ala-ala" itu sendiri beserta dengan postingan yang saya pantau di dalam sosial media yang di buatnya. Hanya butuh sedikit waktu untuk saya, bahwa leader itu sama sekali tidak memampukan saya untuk maju akan tetapi yang sebaliknya. Lalu untuk apa lagi dipertahankan hal yang tidak ada untungnya sama sekali ke depannya untuk kemajuan saya sama sekali. Ke laut aja ya mas bro leader  Lol Lalu apa hal itu perlu saya pusingkan? Kurang kerjaan sekali kali saya ya? Saya pun sama sekali tidak mau buang-buang waktu dengan orang yang sama sekali tidak bisa di ajak kerja sama, yang nyawanya atau nyali nya terlalu kecil di banding dengan nyali saya yang dna dan chasing saya Melebihi dari gender saya sendiri. Mati kepalanggang tanggung di saya, leader yang macam begitu yang sama sekali tidak bisa di ajak kerja sama dan mementingkan kepentingan dirinya sekali. Di saat pandemi sekarang ini, yang mana posisi saya sedang drop dan kurang fit tanpa tedeng aling-aling menyuruh saya untuk masuk dan tidak menanyakan keadaan saya sama sekali. Punya perasaan apa tidak ya leader aatau orang ala-ala itu? Tanpa butuh waktu yang lama. saya bisa mastikan bahwa saya tidak perlu bekerja sama dengan orang yang mental atau nyalinya aneh dan tidak cocok di sebut sebagai seorang leader. Saya tidak habis pikir sama sekali ada ya sampai sekarang ini leader yang colokan listriknya 110 watt tiap kali bertemu muka sangat cukup beberapa kali saja sudah , orang ini cowok tapi kok jeroannya cewek sekali ya, ampun deh kebanting saya. Saat saya minta tolong soal pekerjaan dengan pertanyaan yang sangat simple dan mudah untuk lokasi di mana reques klien , balasan dari leader ini sudah sudah membuat tanda tanya yang sangat besar di dalam kepala saya. Saya tanya lokasi a, balasannya b dengan tujuan produknya dapat terjual. Egois sekali dirimu mas bro leader dan alay mu itu di perhitungkan untuk pekerjaan mu sehari-harinya ya? Sabar bak wanita solo atau jawa tengah yang aku pantau. Sudah lah mas bro, meski kau anak pendeta sekalipun nilai kehidupannmu sama sekali tidak membekas apa-apa di dalam lubuk hati diriku sama sekali. Di kritik dikit udah mundur dan menyampaikan , kamu kok mintanya cepat-cepat? Lah ya ampun makanya anak marketingnya tidak ayal seperti leadernya –keluar masuk dan tidak jelas sama sekali. Kok lucu ya malah marah responnya? Hanya ala-ala anak pendeta akan tetapi sifatnya tidak menampakkan sifat leader. Jadi kalimat terakhir yang saya sampaikan via social medianya juga tidak di respon, untuk apa saya merespon lagi dirinya, anggap aja hanya numpang lewat dan jangan sampai terulang untuk ke sekian kalinya. Penulis ya memang seperti ini sifatnya tertutup dan menampakkan lewat tulisan verbalnya. Bagi yang merasa leader di dalam sifat ini kalau mau “ sakit hati” ya silahkan saja, paling tidak kata hati saya sudah tersampaikan dan aman. Yang mau bergaul dengan saya – hanya yang mempunyai lokal sifat 70-80 % yang sesuai saja. Jika tidak saya tidak mau ambil resiko untuk waktu, energi, finansial, hati kesekian dan kesekian kali. Terima kasih untuk pengalaman dan crita dan kesempatan para leader ala-ala. Life must go on sesuai soul dan tujuan hidup dan talenta yang saya punyai 

Comments