kemacetan di Jakarta mau dibawa kemana



           Tidak akan ada abisnya jika berbicara tentang kemacetan yang ada di ibu kota Jakarta. Meskipun infrastruktur sudah dibenahi sedemikian rupa di Jakarta dengan adanya busway dan trasnportasi online lainnya yang memudahkan kita untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Akan tetapi tetaps saja sepertinya kemacetan tetap menghimpit Jakarta dari waktu ke waktu. Yang mana menyebabkan lalu lintas di ibukota terasa tidak nyaman bagi para pengguna jalan. Dimana bila dilihat dari total jumlah penduduk yang ada di Jakarta sekitar 2 juta orang ini ratio perbandingan yang mempunyai kendaraan pribadi dengan kendaraan umum perbandingannya sangat tidak seimbang. Inilah faktor pemicu dari kemacetan yang terus terjadi setiap harinya di Jakarta. Bagaimana bisa bila di lihat di setiap rumah yang ada katakanlah ada 2 sampai 3 mobil yang terpampang. Sudah seharusnya pemerintah Indonesia lebih tegas lagi dalam menata masalah infrastruktur yang ada di Jakarta ini apabila memang mau memberantas masalah kemacetan yang ada. Akan tetapi jangan hanya menyalahkan di satu sisi saja meskipun jumlah automotive yang  terus diperjual belikan tanpa ada regulasi yang lebih ketat lagi adanya. Kalau sudah begitu bagaimana bisa masalah kemacetan dapat di atasi? Harapan dari kita semua tentunya Jakarta bisa sedikit demi sedikit terbebas dari masalah macet yang berkepanjangan akan tetapi sudah seharusnya kita memikirkan masalah itu bersama. Apakah diri kita sendiri sudah berusaha untuk menguranginya ataukah malah  yang sebaliknya. Kita sendiri yang dapat menilainya pastinya. apakah kita lebih senang menggunakan kendaraan pribadi ataukah kendaraan umum di tiap harinya. Berppikir lebih cerdas sedikit dalam keseharian kita agar tentunya kita tidak seakan me-judge atau menghakimi sesaat akan masalah kemacetan yang terjadi. Dengan menjadikannya masalah yang harus kita hindari bersama akan jauh lebih baik adanya. Yuk mari kita selesaikan masalah kemacetan di Jakarta menjadi masalah kita bersama dari pada kita menyalahkan sepihak masalah ini kepada pemerintah dan pihak yang berwajib.

          Jika kita menetap di kota Jakarta dan menjadikan kota Jakarta ini sebagai kota hidup kita sehari-harinya sudah sewajarnya kita tidak mengeluh akan masalah kemacetan yang ada. Yang ada kita ikut membasmi masalah ini yang belum ada solusi tepatnya hingga saat ini. Yang dapat saya sarankan adalah tidak semua pemilik kendaraan bermotor dapat mengendarai kendaraannya setiap hari. Dari peraturan pemerintah yang sudah dibuat sedemikian rupa misalnya dengan memberlakukan three in one di titik jalan-jalan tertentu pun belum dapat mengatasi masalah ini. Karena three in one ini hanya diberlakukan di beberapa titik saja yang menyebabkan pemilik kendaraan bermobil roda empat ini dapat menyewa joki yang memang sengaja disewa. Apakah tidak ada bedanya? Seharusnya peraturan dari pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa yang boleh bersama di dalam kendaraan bermotor itu supir dan pemilik kendaraan tersebut atau rekan kerja dari pemilik kendaraan tersebut. Solusi lainnya yang diberlakukan oleh pemerintah yaitu ganjil dan genap. Hal ini sama saja tidak mengurangi dari jumlah kemacetan yang terjadi. Jika disimak lebih lagi bahwa masih lebih dari penduduk Jakarta yang mana adalah perantaun atau bukan penduduk asli dari Jakarta. Seharusnya hal ini dapat mengatasi kemacetan di lihat dari sudut pandang penulis. Mengapa? Karena yang pasti mereka masih harus berjuang hidup di kota Jakarta ini dan menyandang status karyawan. Seharusnya kendaraan yang mereka pergunakan sehari-hari adalah kendaraan umum bukan.  Kalau sudah begitu apa yang ada di dalam pikiran kita masing-masing? Zaman sekarang ini sudah bukan saling menyalahkan pihak yang berwajib tanpa memandang diri kita masing-masing. Kalau diri kita sendiri yang membuat permasalahan itu semakin ribet mengapa kita malah menyalahkan keadaan sendiri.


      Bila ditinjau lebih lanjut lagi kemacetan mempunyai arti menghambat; tidak dapat bekerja dengan baik ; tersendat atau tidak lancar. Kemacetan merupakan masalah yang timbul akibat pertumbuhan atau kepadatan penduduk yang mana mengakibatkan arus kendaraan yang bergerak sangat lambat. Masalah kemacetan timbul pada kota yang penduduknya lebih dari 2 juta jiwa atau kota-kota besar seperti Jakarta pastinya Medan; Bandung : Jogjakarta dan Surabaya. Masalah kemacetan yang hampir dijumpai di tiap harinya ini memang membuat lalu lintas di ibu kota terasa tidak nyaman bagi para pengguna jalan. Kalau ditindak lanjuti lagi mengapa kemacetan bisa terjadi di tiap harinya karena bisa jadi mereka tidak mntaati peraturan lalu lintas yang ada. Bagaimana dengan nasib para pengguna jalan yang sama sekali bisa dikategorikan sama sekali tidak membawa penyebab dari kemacetan. Yang ada pengguna pejalan kaki malah mendapat dampak buruknya di mana polusi yang dari kendaraan bermotor dan malah jalan yang seharusnya digunakan oleh pejalan kaki di pakai semena-mena oleh pengguna kendaraan bermotor roda empat dan dua. Jika kita teliti lebih dalam lagi dimana pengguna kendaraan bermotor roda dua adalah anak-anak di bawah umur yang seharusnya belum diperbolehkan untuk mengendarai. Saya yang di dalam keseharian hanya menggunakan kendaraan umum boleh dikatakan sngat menganggu saya. Mengapa saya bisa berkata demikian karena tempat yang seharusnya dijadikan tempat untuk berjalan kaki diambil sebagian oleh kendaraan bermotor. Bukan itu saja kendaraan bermotor dengan tidak sopannya dan mempunyai rasa malu sedikitpun dan menghormati pejalan kaki menyalakan klaksonnya untuk meminta paksa pejalan kaki untuk minggir. Apakah sudah benar moral pengendara kendaraan bermotor roda dua ini? Kalau memang sudah siap untuk memiliki kendaraan bermotor roda dua moralnya juga seharusnya juga sudah siap di dalam kesehariannya. Sehingga tentunya tidak melanggar marka jalan yang ada dan menghormati pejalan kaki yang paling penting tidak menambah jumlah kemacetan yang ada.

       Lalu hal-hal lain apakah yang menyebabkan kemacetan lalu lintas yang ada sampai sekarang ini. Tidak adakah hal yang dapat diperbaiki dan dihindari kah untuk hal yang satu ini? Berikut adalah hal yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas yang ada semoga setelah disampaikannya dengan gamblang oleh sang penulis. Pembaca yang budiman berusaha untuk menghindarina dan melakukan hal preventif terhadapnya tentunya. Hal yang menyebabkan kemacetan bisa saja terjadi antara lain karena arus yang melewati jalan melampaui kapasitas jalan ; hal yang lainnya karena terjadinya kecelakaan lalu lintas sehingga terjadinya gangguan kelancaran. Seharusnya hal kecelakaan bisa saja diantisipasi akan tetapi karena sifat negatif dari bangsa Indonesia ini yang sampai sekarang belum dapat dihindari adalah bukannya memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan. Akan tetapi mereka sepertinya menganggap hal ini adalah tontonan masal semata. Apakah hal ini akan terus dibiarkan dengan moral kita yang tidak baik ini? Akankah kita mau memperbaikinya tentunya kembali ke diri kita masing-masing. Hal ke tiga yang menyebabkan kemacetan yaitu terjadinya banjir sehingga kendaraan memperlambat. Kalau hal yang satu ini sepertinya belum bisa diatasi sampai sedemikian rupa. Karena hal ini tentunya alam yang mengaturnya. Kita hanya bisa melakukan yang terbaik yang bisa lakukan untuk menghindari banjir solusi terbaiknya bagaimana. Hal yang ke empat yang menyebabkan terjadinya kemacetan karena ada bagian jalan tertentu yang longsor atau rusak. Hal ini juga sepertinya dampak dari banjir itu sendiri. Yang dapat dilakukan adalah pembenahan jalan menjadi lebih baik lagi. Karena kalau jalan yang rusak dibiarkan sedemikian rupa tentunya akan menyebabkan arus lalu lintas akan menjadi semakin tinggi. Jadi pembaca yang budiman setelah kita mengetahui dari penyebab dan ketidaknyamanan dari kemacetan ini. Akankah kita mencoba untuk mengurangi angka kemacetan serta berusaha untuk patuh pada aturan yang sudah ditetapkan? Karena tentunya setelah kita mengetahui hal-hal yang menyebabkan kemacetan kita sebaiknya juga mengetahui dampak negative dari kemacetan ini.

        Kalau boleh dikaji lebih lagi tentunya kemacetan yang terus merajalela akan merambah pada psikologis kita. Stress yang berkepanjangan setelah lelah seharian bekerja di kantor masih ditambah dengan stress menghadapai kemacetan. Bagaimana kita bisa meredamnya kalau begitu? Jakarta dengan keadaan dan jumlah kendaraan yang terus bertambah meski sudah disediakannya armada busway yang semakin ditingkatkan. Mengapa masih saja tingkat kemacetan di mana-mana? Kadang saya berpikir terhadap diri saya sendiri? Adakah cara lain yang masih dapat dilakukan untuk mengurangi angka kemacetan ini? Jalan kaki sudah saya lakukan di tiap harinya ; dimana jika kita melihat dari tindakan dari para pejabat bahkan menteri yang ada di Jakarta ini sudah sepatutnya kita contoh dan tiru. Mereka sama sekali tidak ragu lagi untuk bersepeda ria untuk menuju kantornya dalam jaak tempuh yang masih cukup untuk ditempuh. Kereta api KRL juga sudah disiapkan sedemikian rupa dan masih saja kita berdesak-desakkan. Aneh juga menurut sisi pandang dari penulis. Akankah jumlah dari masyarakat yang ada di Jakarta tiap harinya semakin bertambah sajakah? Akankah harus diberlakukan di hari tertentu apa di jam berapa sama sekali tidak diperbolehkan kendaraan melintas hanya di jam-jam siang saat orang bekerja jam 11-5 sore misalnya. Di atas jam 5 sore setelah orang pulang kantor silahkan memakai kendaraan anda kembali. Supaya kita juga mengurangi angka kemacetan yang ada. Busway pun sudah semakin ditingkatkan rute dan arahnya hanya kita yang pandai-pandai untuk mengikuti arahnya. Semoga masukan dan saran saya dapat diterima oleh pemerintah walikota yang baru sekarang ini yaitu Bapak Anies Baswedan dan Bapak Sandiaga Uno.

Comments