Salam Neighbour film tentang toleransi persahabatan perang Suriah

      










      Film semi dokumenter yang sangat apik di”mainkan” oleh kedua orang laki-laki paruh baya dari amerika serikat. “Dimainkan” di sini artinya karena film ini semi dokumenter maka dialog di film ini sama sekali tidaklah di atur di dalam dialog. Kembali berbicara tentang film ini yang mana mengisahkan tentang krisis di Suriah yang sampai sekarang pun belum terselesaikan. Ke dua laki-laki paruh baya itu bernama….. dan…….. mereka berdua pergi ke Suriah dengan niat mereka yang sangat tentunya Karena tentunya karena ketertarikan mereka akan isu ISIS yang kian merambak dan seakan tidak terselesaikan. Karenanya mereka memberanikan diri untuk datang ke Kamp refugee di Yordania. Sebelumnya ingin digarisbawahi sedikit tentang judul dari film ini “Salam Neighbour” yang mana jika diterjemahkan lepas artinya tetangga yang tidak mempunyai unsur apapun dari agama yang sama di dalam film ini yaitu Islam.
      Film Salam neighbor ini mengambil lokasi di perkemahan pengungsian di Zatari. Kalau kita berpikir lebih bijak lagi mengapa mereka atau orang-orang suriah sampai ditempatkan di dalam pengungsian? Apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan karena perang yang seakan tiada pernah berakhir yang menyebabkan mereka-mereka semua ini menjadi orang yang diungsikan. Dan tentunya tidak sedikit dari korban perang yang terjadi beruang-ulang menyebabkan mereka menjadi kehilangan sanak saudara dan tempat tinggal tentunya.  Seperti kehilangan kendali untuk memulai kehidupan mereka kembali. Pertanyaan selanjutnya adakah mereka dapat mempunyai semangat baru mereka kembali untuk dapat memulai hidup mereka seperti sedia kala.  Tentunya kita ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana dan apa saja yang akan dilakukan oleh kedua laki-laki paruh baya dari amerika serikat ini kepada kehidupan orang-orang di pengungsian ini? Adakah kontribusi dan dampak yang signifikan yang mereka lakukan ini terhadap kehidupan orang-orang di pengungsian di Zatari tentunya? Film Salam neighbor ini yang akan memberikan jawaban tentunya.
       Kisah dari dua orang tetangga ini pun segera di mulai tanpa berlama lagi dengan cara berkenalan dan membaurkan diri mereka kepada masyarakat pengungian yang ada di perkemahan Zatari tentunya. Tokoh yang akan di ceritakan lebih lagi di dalam film ini yang akan mendapat perhatian khusus kepada penontonya adalah seorang anak laki-laki kecil berperawakan sedang bernama Raof. Raof boleh dikatakan korban dari perang yang masih berlangsung sampai ini. Mengapa dikatakan Raof menjadi korban dari perang ini? Bagaimana tidak dikatakan korban dari perang karena sekolah anak kecil yang masih ingusan ini terkena bomb. Sampai-sampai terucap dari mulut Raof sendiri kepada ayahnya bahwa jangan suruh dia untuk bersekolah lagi. Wajar tentunya apabila kita di posisi Raof. Karena terlihat dengan jelas di wajah Raof dengan muka murungnya ia mengalami trauma yang sangat karena peranglah yang menyebabkan ia belum mau kembali untuk bersekolah. Bersyukurlah kita karena masih diberikan kesempatan yang sedemikian untuk mempunyai pendidikan yang lebih baik daripada Raof. Tentunya kembali ini yang akan menjadi tugas dari kedua orang laki-laki itu untuk membawa Raof untuk dapat kembali bersekolah nanti. Sukses kah misi yang dijalankan ke dua laki-laki ini? Kembali film ini yang akan memberikan jawabannya

    Jika boleh digambarkan sekilas tentang perkemahan Zatari ini yang mempunyai luas yang cukup lebar. Di mana mempunyai panjang 4 km dengan lebar 2.4km dengan dilengkapi dengan 12 distrik juga dilengkapi dengan 33 organisasi nirlaba seperti rumah sakit dan sekolah. Kembali ke film Salam Neighbour tokoh sentral yang akan dimunculkan selanjutnya adalah Ismail. Beliau ini orang asli di negara Suriah akan tetapi rela untuk meningglkan kampung halamannya untuk membantu orang yang ada di pengungsian Zatari. Tentunya kedua orang yang datang ke pengungsian ini di bawah nanungan UNHCR. Tokoh sentral ketiga yang dimunculkan di dalam film ini adalah seorang single mother bernama Gooshon. Dimana suaminya adalah korban perang yang terus berkecamuk begitu juga dengan dirinya. Karenanya mau tidak mau ia harus menghidupi kehidupan dari ketiga anak-anak nya yang masih sangat kecil. Dari pada itu Gooshon harus berjuang untuk berjualan apa yang dapat dijualnya. Ternyata ketika dia mendapat ide yang cemerlang ia dapat menghidupi sekolah dan kehidupan dari anak-anak nya yang masih kecil. Begitulah kehidupan yang dialami oleh orang-orang korban dari peperangan ini. Tetapi karena bantuan dari kedua orang relawan “Salam Neighbour” ini mereka akan terus di temukan jati diri mereka yang sebenarnya.


      Tidak bisa dipungkiri bahwa titik balik dari para pengungsi mereka mengalami depresi yang sangat tentunya oleh karena perang yang berkecamuk. Yang paling membahayakan dampak dari peperangan bagi pengungsi tak lain tak bukan adalah luka psikis di dalam diri mereka masing-masing bukan luka fisik. Kalau luka fisik dapat dengan mudah disembuhkan dengan perawatan medis yang ada tetapi bagaimana adanya dengan luka psikis yang terus tersimpan di dalam pikiran mereka.  Di dalam film Salam neighbour mengkisahkan ini dengan bantuan dari IRC women centre mereka akan menyediakan perawatan terapi dan kesahatan kepada wanita-wanita korban dari perang yang terjadi di Suriah. Dimana disaat mereka merasa kesepian ataukah tidak mempunyai sanak saudara lagi tetapi di sini mereka akan diperlengkapi satu sama lain. Dengan cara dipertemukan dengan para korban wanita lainnya dengan cara seperti itu harga diri mereka disatukan lagi dan mereka akan diajarkan berbagai macam cara untuk berkreatifitas. Tentunya prasarana ini yang sangat membantu bagi para wanita yang menjadi korban dari peperangan sehingga kehidupan mereka dapat lebih tertata lebih baik lagi ke depannya. Mereka bukanlah orang yang tidak mempunyai masa depan dengan perang yang menimpa mereka malah sebaliknya bahwa masih banyak hal yang dapat mereka kerjakan pastinya. Sebagai informasi tambahan bahwa sampai 4.5 tahun perang berlangsung telah terdapat sekurangnya 1883 pengungsi yang ditampung di sana. Sebagai penutup orang-orang yang ada di sana hanya bisa mengucapkan salam alaykum kepada orang-orang sekelilingnya yang mana artinya salam persahabatan. Martabat bagaimanapun juga sangat membantu para pengungsi dignity means allows refugee to work. Para pengungsi pun punya hak yang sama untuk bekerja sesuai kapasitas dan kemampuan yang mereka punyai. Mari kita terus tebarkan semangat toleransi dan persahabatan antar umat beragama. Salam toleransi. J

Comments