The wedding and bebek betutu dengan cita rasa "Ekstravaganza"

                                             Poster film the wedding and bebek betutu 

      Pernikahan dengan bebek betutu dimana letak kesamaan dan perbedaannya? Temukan di film ini dengan cita rasa ekstravaganza semoga.  Film yang bergenre kan komedi satu ini dengan pemain-pemain yang tak asing lagi di ingatan kita semuanya. Sepertinya pemain yang dulunya tergabung di sitcom the wedding and bebek betutu kali ini berusaha untuk bernostalgia kembali dengan menghadirkan film yang akan menyegarkan ingatan kita kembali. Tak mudah pastinya untuk mempertemukan kesemua pemain yang entah kemana sudah banyak yang hilang dari peredaran layar perak Indonesia. Karena itu tujuan dari ekstravaganza ini bukan hanya untuk sekedar menghibur penonton tetapi lebih ke fans mereka yang setia setelah sekian lamanya. Film yang tentunya akan mengocok perut kita semua di buat settingnya di kota Bandung dengan setting tahun yang old vintage atau jaman dahulu. Film besutan sutradara Hilman Mustafa ini memang segar ditambah dengan hadirnya Kang Emil yang tampil sebagai cameo di film ini.

      Entah dari mana diambilnya tema film the wedding dan bebek betutu. Entah dari mana hubungannya satu sama lain. Yang pasti para pemain ekstravaganza kali ini berusaha untuk menghadirkan sesuatu yang lain dari pada yang biasanya. Agar kelak nanti jika para pemain film sudah tidak dapat bertemu lagi di dunia ini masih ada yang dapat ditinggalkannya untuk anak cucu mereka kelak. Sitcom ini sempat dipuja-puja oleh penggemarnya sekitar tahun 2004-2009 dengan mengundang banyak gelak tawa dari penggemarnya. Kembali ke setting film ini yang menampilkan gaya jaman dahulu di hotel GH Universal  ini janganlah dilihat dari filmnya yang tak layak untuk ditonton. Pemain ekstravaganza setau saya terkenal cukup dekat dengan para penggemar film mereka dimana saja karena itu sebagai anggota Kompasiana saya cukup terhibur dengan penampilan mereka yang mau datang mempromosikan film mereka tersendiri ini. Yang terbersit di benak saya tentang film ini yaitu bagaimana caranya mereka merangkum film ekstravaganza yang selama ini telah mereka mainkan ke dalam satu film layar lebar. Ini yang patut kita acungi jempol bagaimana mereka mempersiapkan film ini dengan matangnya.
        Tak mudah memang mengubah setting di Bandung yang sebagaimana kita ketahui dengan setting bergaya Eropa klasik yang akan mereka mainkan. Pemain yang dipilih untuk main ke dalam film ini pun juga tentunya para pemain ekstravaganza yang sudah cukup familiar dengan wajah para penggemarnya. Film pun dibuka dengan Angga selaku manager hotel GH Universal ( Sogi Indraduaja)  yang diminta untuk bertanggung jawab penuh sesuai dengan judul dari film ini yaitu the wedding untuk melangsungkan pernikahan dari Lana Sastranegara ( Adinda Thomas) yang tak lain dan tak bukan adalah putri pemilik dari hotel tersebut ( Ronald Surapradija) . Akankah misi mereka berhasil kita saksikan film ini selanjutnya dengan keseruannya tersendiri.

        Cerita ini cukup unik dengan alur cerita yang dibuat untuk mengesankan sang penonton dimana dibuat seakan-akan bak film Mission Impossible yang kita dihibur di layar kaca. Lana yang mana akan segera melangsungkan pernikahannya dengan Bagas (Ananda Omesh) yang mana putra dari keluarga pasangan Edo dan Tuti  Wicaksono. Klimaks dari pernikahan yang seharusnya mulus terjadi ini tejadi satu hari sebelum acara pernikahan berlangsung. Dimana didapatkannya surat kaleng dari video pesta bujang mesra dari Lana sendiri dengan sang mantan yang cukup mesum untuk dilihat mata. Surat kaleng biasanya mempunyai maksud tersendiri dimana sang pengirim pun menngancam akan menyebarkan foto dan video supaya mereka tidak jadi melangsungkan pernikahan mereka. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja yang pasti. Dengan cepat sang bapak Angga selalu manajer hotel segera mengumpulkan staffnya yang disebut dengan sebutan the Crew anggotanya terdiridari Janu ( Tora Sudiro) yang berperan sebagai koki hotel serta petugas hotel yang lain yang ada di dalam hotel GH Universal tersebut yaitu Tike beserta Mayo ( Edric Tjandra) dan Iwan ( Ibob Tarigan) dan Ikhsan ( Ence Bagus). Rapat segera dilaksanakan agar sang pengirim video kaleng tersebut tidak jadi melaksanakan niat jahatnya untuk membubarkan pernikahan Lana dan Bagas. Akankah misi dari the wedding ini akan berhasil untuk pernikahan Lana dan Bagus? The wedding dan bebek betutu yang akan melaksanakan misi ini agar berhasil adanya.

        Angga yang memang diserahi tugas untuk misi the wedding ini berjalan dengan baik segera membagi tugas agar the Crew dapat melaksanakan misinya dengan baik. Film yang menawarkan keunikan tersendiri ini dibagi dua plot agar penonton diajak untuk berpikir dengan alur cerita yang ditawarkan. Angga membagi tugasnya untuk tim nya untuk melacak pelaku penyebaran hidangan yang diinginkan oleh Edo Wicaksono yaitu bebek betutu. Cerita yang satu lagi dengan plot nya mengalir dengan tim detektif yang di hotel GH Universal dan petualangan Janu mencari Nini yang mana dikenal dengan wanita yang pandai dalam mencari hidangan yang diinginkan oleh Edo Wicaksono. Cerita tidak berhenti di sini saja malah berkembang antara istri pemilik hotel dan calon besannya. Mereka nampaknya saling adu ego dan tidak mau kalah adanya wedding organizer mana yang akan dipilih oleh mereka. Pemilik wedding organizer yang ada di sini diperankan dengan apiknya lagi-lagi oleh Aming dan Rony Dozer. Penonton dan penggemar ekstravaganza pun harus nya sudah merasa terobati dengan kehadiran para pemain-pemain idola mereka yang mana ulah Tora yang biasnya sangat gokil dan di sini dia harus berkompromi dengan nenek-nenek. Nenek-nenek ini tidaklah bisa dilihat sebelah mata adanya dimana dari dialah bebek betutu yang akan dihidangkan dari tangan beliaulah. The crew pun sampai harus memohon dari nenek ini agar bersedia untuk dibuatkan bebek betutu dari nenek-nenek yang sekilas terlihat bak mak lampir ini.  Tak lupa pesan yang ingin disampaikan oleh para pemain ekstravaganza dapat tersampaikan dengan apiknya kepada para penonton tanah air Indonesia yaitu jangan mementingkan ego masing-masing untuk mendapatkan sesuatu yang berusaha ingin kita dapatkan sekuat tenaga kita.

                                 
Sebagian pemarin inti dari film the wedding and bebek betutu 

                                                 Dua dari pemain the Crew

Pemeran dari the crew dari film the wedding and bebek betutu 

Comments