Mau kaya donk, kalau mau kaya jangan setengah-setengah

                            Mau kaya - tentunya tidak bisa sekaligus - ada cara sederhana nan mudah                                    yang bisa kita lakukan dan praktekkan. Selamat mencoba :) 




   Kalimat di atas sepertinya menjadi hal yang klise yang hanya berupa kata-kata yang melayang di kepala kita setiap saat. Saat melihat dengan kepala mata kita sendiri di mana teman-teman sejawat kita sudah lebih mapan bulan lepas bulan bahkan tahun lepas tahun. Tetapi yang terjadi dengan kita sendiri, kita masih dengan setianya bekerja sebagai seorang karyawan di suatu pekerjaan. Teman-teman sudah berganti bukan hanya gadget atau smartphone, akan tetapi mereka sudah berganti pekerjaan yang lebih mapan, investasi mereka pun dapat dikatakan lebih dari cukup. Mereka terlihat lebih percaya diri dengan mobil dan tempat hunian atau rumah yang mereka miliki sampai dengan sekarang ini. Katanya mau kaya, akan tetapi hal nyata yang kita lakukan tidak membias di dalam aplikasi langkah nyata kita? kalau memang mau kaya ya lakukan langkah nyata dahulu di dalam kehidupan kita sehari-hari? Boleh sahabat dan teman-teman kita sekalian? Sudah siap? kalo gitu mari segera kita lakukan dengan langkah sederhana berikut ini?
       
     Nah, kalau dari kita semuanya yang mempertanyakan hal berikut ini. Jangankan kaya, kita saja sampai dengan sekarang masih berhutang ke sana kemari. Lalu, bagaimana dengan menaikkan harta dengan cara logis atau nyata? Mudah saja ternyata lo teman-teman sekalian. Langkah yang harus kita lakukan dengan sederhana adalah kurangi untuk meminjam ke sana-kemari kalau tidak sampai kepepet sekali. Karena dengan membiasakan diri kita dengan berhutang, artinya kesehatan finansial kita belum sepenuhnya baik. Tentunya manusia mempunyai kecenderungan untuk memiliki barang yang lebih baik dan bagus dari perkembangan zaman yang ada sekarang ini. akan tetapi, masalahnya adalah apakah barang yang di beli sehari-harinya itu yang mereka butuhkan ataukah yang mereka inginkan? Diri kita sendiri yang dapat menjawab pertanyaan sederhana itu tentunya. 

       Ternyata rumusnya cukup sederhana saja aja lo untuk mau jadi kaya yang sehat ya, yaitu kalau kita masih punya harta yang di kurangi dengan utang masih setara artinya kesehatan finansial kita masih sangat baik. Harta di sini ya tentu saja benda mati yang kita miliki sampai dengan saat ini yaitu mobil, rumah atau investasi yang kita miliki. Lalu, dengan hutang sendiri orang di kota besar sepertinya sudah terbiasa dengan membeli barang tanpa terlalu berpikir lebih lagi. Yaitu dengan menggesek kartu kredit yang mereka miliki. Jadi, jangan salah orang yang punya kartu kredit itu kaya atau sehat finansialnya. Mending hanya punya satu saja kartu kredit, tetapi mengerti benar penggunaan dari kartu kredit itu sendiri dan tidak membuat beban di dalam kesehatan finansialnya sendiri. Kalau hutang yang dimilikinya di sini adalah hutang KPR atau KPA untuk kepemilikan rumah atau apartemen, bisa kita siasati sedemikian rupa tentunya. Dari finansial atau harta yang kita miliki berapa persen yang bersedia kita sisihkan untuk KPR atau KPA ini sendiri. Kita pasti paham dengan sendirinya post-post keuangan mana saja yang menjadikan priorotas bagi keuangan diri kita sendiri. 
        

      Pertanyaan selanjutnya adalah untuk dapat menjadi kaya dengan sehat. Langkah yang harus dilakukannya adalah apakah dengan menaikkan atau men-top harta yang kita miliki sampai dengan sekarang ataukah kebalikannya mengurangi hutang kita? Ternyata jawabannya sangat menyenangkan dan tidak membuat kepala kita pening dan berkutat di dalam satu hal itu saja akan tetapi hal itu dapat kita lakukan dengan berbarengan. Menarik bukan? Ini yang bisa kita lakukan secara pribadi dengan konsekuensi kita mau melakukannya. Jika di satu sisi kekayaan kita meningkat, tentunya kemauan kita akan berbanding lurus dengan apa yang ingin kita inginkan. Tahan dulu hal yang sama sekali tidak kita butuhkan. Akan tetapi kita pikirkan dengan hutang yang kita miliki, kita beresi dan bebenah dahulu untuk hal ini. Jika hutang sudah kita selesaikan, maka dengan mudah kekayaan kita juga akan dapat kita top up atau tambahkan nilai nominalnya. 


      Dalam hal ini. hutang itu banyak bentuknya. Salah satunya adalah hutang konsumtif yang kita muliki. Artiannya adalah hutang yang tidak terlalu kita perlukan atau yang berbentuk konsumsi. Dengan cara seperti ini, kita dapat memindahkan nilai hutang kita ke dalam harta atau kekayaan kita. Menarik bukan? Tetapi tunggu dulu di dalam keseharian kita hal ini belum tentu yang segampang dari apa yang seharusnya kita lakukan? Kita harus dengan rajin dan cermat untuk dapat menyiasati bagaimana hutang yang kita miliki tidak sampai dengan menutupi dari kekayaan kita sendiri. Selagi kita belum punya atau belum memerlukan kartu kredit, kita pun dapat memakai dari kartu kredit kita di dalam kehidupan finansial kita. Tentunya untuk barang-barang yang menjadi kebutuhan utama kita sehari-harinya. Tidak perlu sampai kita gengsi atau sungkan jika kita belum sampai mampu untuk membeli kebutuhan atau barang yang belum dapat kita miliki dengan kekayaan yang kita punyai semata. Santai dan rileks saja, Belanda toh masih jauh :) Yang penting cukup makan, cukup berbusana dan cukup mendapatkan pengetahuan dan hiburan di keseharian itu sudah lebih dari cukup. 

     Yang terakhir yang dapat kita lakukan untuk dapat menjadi kaya secara sehat, mungkin hal ini tidak terpikirkan sebelumnya. Kita tidak meng-evalusi akan kekayaan di tiap bulannya. Coba lebih teliti lagi di dalam hal ini, supaya apa yang belum pernah terpikirkan di mana pengeluaran kita dapat dengan mudahnya kita cermati dan kita siasati. Di dalam sebuah riset mengatakan kurang lebih 40 persen dari orang Indonesia tidak melakukan hal ini yaitu melakukan review untuk kekayaan mereka sendiri. Sehingga di tengah bulan atau di akhir bulan yang mereka dapatkan adalah, kekayaan mereka tiba-tiba tidak sesuai dengan perkiraan mereka sendiri. Nah, kalau dari cerita yang saya coba sampaikan di atas kalau dari kita semuanya mau paling tidak sama dengan teman-teman kita sendiri yang sudah bisa di bilang mapan. Mulai dari sekarang, kita harus mencoba untuk dapat menata kehidupan kekaayan diri kita sendiri. Yakin, di tahun ini dengan mempraktekkannya sendiri tentunya akan terlihat hasil nyatanya. 

     



    

Comments