Sumber daya Manusia- Permasalahan yang mendapat penanganan tegas dari Bapak Jokowi.

                 



         SDM unggul yang ada mempunyai karakter, moral dan pendidikan yang mumpuni.

    Negara kita adalah negara yang sangat kaya akan segala sesuatu yang ada di dalamnya, kaya akan bahan-baku alami dan terbentang dari sabang sampai merauke. Sudah merdeka puluhan tahun yang lalu, sudah sampai di angka 74 tahun yang lalu.  Tetapi berbicara mengenai SDM unggul nya sampai dengan sekarang  mengapa masih sangat sedikit dan tidak terlalu banyak Padahal fondasi bangsa yang baik ada di balik para pemuda dan pemudinya. Pertanyaannya kemanakah para pemuda dan pemudi yang ada di negara Indonesia di sini? Apakah sepertinya tidak ada gaungnya? Menghilang   atau sembunyi kah anda-anda sekalian? Hanya segelumit yang bisa di hitung dengan jari sampai dengan sekarang para SDM-SDM nya? Lalu apakah kita akan selamanya sebagai generasi milenail akan melakukan hal yang sama ini? Jika presiden Jokowi saja sudah memberikan mandat kepada masyarakat Indonesia di tema kemerdekaan Indonesia yang ke 72.

   Sepertinya topik itu harus segera di buang jauh-jauh di otak kita , karena presiden Jokowi sendiri sudah memberikan mandat kepada kita agar kita harus bergerak lebih giat dan cepat dari negara tetangga kita sendiri. Alasannya ? Kita saat ini di negara asia tenggara hanya menduduki di peringkat
4 untuk SDM unggul. Negara kita dengan mudahnya di kalahkan oleh Singapore, Malaysia dan Brunei Darusalam. Maka pesan terbuka dari presiden kita dengan lugas di sampaikan bahwa kita harus bergerak cepat di bidang pendidikan yang berkelanjutan. Jangan stagnan dan harus terus memperbaharui ilmu yang sudah kita miliki sekalipun. Hal yang kurang "sehat" dan tidak berimbang tentunya berimbas kepada kemajuan negaranya sendiri. Karenanya presiden dengan cepat berusaha untuk mengambil langkah dengan cepat di dalam tindakan nyatanya.


 

     Kurang lebih itu bidang-bidang yang sedang di garap , semoga ke depannya misalnya ada SDM yang melakukan penelitian yang di mulai di perguruan tinggi akan tetapi hanya sampai di sana saja. Nah, hal inilah yang menjadi pemerhati tersendiri.Permasalahan di sini adalah bagaimana bisa para SDM-SDM sudah berusaha menunjukkan kualitas mereka akan tetapi, mandeg di tengah jalan dan riset menyatakan bahwa adanya laboratorium yang ada di universtitas yang ada sangatlah minim. Mari kita bergandengan tangan agar SDM-SDM yang sudah ada sampai dengan sekarang tidaklah mandeg dan tidak di budidayakan sebagaimana mestinya. Semoga pemerintah semakin tanggap dan jeli untuk permasalahan yang satu ini untuk segera di tindak lanjuti dengan baik.

       Setelah kita membangun SDM-SDM yang unggul lalu ke depannya seperti apa? Banyak hal yang tetap harus di benahi jika kita berbicara tentang SDM mungkin kurang tergerak dari segi apa lalu harus lebih di gerakkan? Dari segi human driven nya mungkin? Mereka tidak di bekali ilmu yang sesuai sebagai basic ilmu mereka saat mereka masih mengenal ilmu dasar sosilisasi di rumah misalnya. Human drive harus tetap di lakukan dengan baik tentunya. Pertanyaannya apa yang sedang di butuhkan oleh masyarakat saat ini misalnya.


    Pembangunan SDM sudah di lakukan sedemikian rupa , tetapi tentunya banyak hal yang harus di benahi. Kita tentunya harus paham lebih dulu SDM nya titik kurangnya ada di segi atau faktor mana? Jika tidak kita akan kurang efektif jika kita bergerak. Apakah dari segi human drive apa segi yang lainnya? Bila dilihat mereka di bekali ilmu tidak di bekali ilmu yang tidak sesuai dengan basic mereka. Maksudnya yang seperti apa hal ini ilmu basic? Mudah saja sebenarnya. Pengenalan ilmu yang kita pahami sehari-harinya pertama kalinya tentunya dari lingkungan kita sekeliling yaitu dari rumah kita sendiri. Dari situlah kita semuanya tentunya akan mengenal dengan sendirinya ilmu dasar sosialisasi atau human drive yang tepat. Jika dari rumah kita sudah cukup mengenal ilmu yang seharusnya, tentunya untuk penyerapan ilmu-ilmu yang lain akan lebih mudah dan tidak susah dan masuk ke dalam diri kita sendiri. Pertanyaan selanjutnya apa yang sedang di butuhkan oleh masyarakat Indonesia? Pertanyaan ini jika sudah terjawab akan lebih mudah untuk di arahkan didalam membangun SDM-SDM yang lebih baik dan berkualitas.


    Apakah sudah di lakukan research dengan baik? Kalau yang lain saja tidak di utamakan yang lain bagaimana bisa melaksanakan hal yang lain-lainnya. Research apakah sudah di lakukan untuk hal di kemudian hari dalam segi kesehatan dan obat-obat an. Peta konkretnya sudah di berikan pemerintah kita lalu bagaimana selanjutnya kita yang melakukannya di kemudian hari. Pemerintah sudah sedemikian rupa memberikan kita hal untuk 5 tahun kemudian yang seharusnya di lakukan. Lalu bagaimana dengan input kita masing-masing. Inputnya adalah pendidikan yang selama ini yang terjadi dan kurang efektif adalah terlalu banyaknya ilmu sosial yang di aplikasikan. Inputnya yang ada pendidikan yang selama ini bidang sosialnya terlalu berlebihan dan harus di kurangi sebagai sarannya. Yang ada bidang science dan teknologi yang seharusnya mendapat perhatian lebih di indahkan begitu saja.

 Bisa kita bayangkan, bagaimana jika tenaga kerja yang menganggur di tahap sarjana pun. Padahal lowongan yang tersedia yang di butuhkan di level sma atau smk sampai dengan sekarang. Begitu pun yang sebaliknya. Masalah yang lain mengacu pada tenaga kerja yang tersedia pun masih belum siap kerja bahkan. Untuk jenjanh S1 sekalipun, didikan yang mereka dapatkan bukanlah yang langsung kerja. Dalam hal ini mereka hanya dididik lebih tajam di dalam berpikir atau dapat memecahkan suatu masalah yang ada. Perbandingannya sangat drastis ternyata .  Sepertinya hal ini sama berbanding terbaik dengan apa yang ada di lapangan. Kalau di telaah lebih lagi, lalu apa bedanya dengan sekolah kejuruaan dan perguruan tinggi lalu? Di bandingkan dengan anggaran yang terbatas pula yang ada? Jangan-jangan sekolah dan kampus negeri pun akan kalah pamor dengan yang swasta. Pembelajaran yang di dapat pun harus di pertimbangkan tentunya, jangan memandang dari yang sebelum-sebelumnya saja. Saatnya bangsa kita bangkit dan fokus terhadap pengembangan SDM yang lebih berkualitas, berbudaya dan mempunyai martabat SDM yang baik dan sesuai tentunya bermula dari pendidikan awal dari keluarga masing-masing. Dari situlah jika kita paham apa bagaimana bersikap dengan sesama dengan bersosialisasi, hal yang lain dapat lebih di tingkatkan ke hal yang lainnya tentunya.
      Untuk mendapatkan pendidikan yang mumpuni , tentunya berasal dari sekolah dasar yang mana mengajarkan tentang belajar dasar budi pekerti, ilmu dasar, kebudayaan dan hal lainnya. Harapan ke depannya , untuk dapat membangun SDM-SDM yang unggul dari bangsa Indonesia. Pemerintah harus lebih memperhatikan masalah kecil nan pelik ini agar SDM-SDM yang ada akan lebih berkualitas akhlak dan dapat membanggakan bangsa Indonesia tentunya. Hal yang lain lagi tentunya tidak terlepas dari pendidikan yang ada di Universitas, di mana kita akan lebih belajar bagaimana ilmu yang ada saat ini lebih spesifik dan berpikir rasional serta di tuntut untuk memecahkan masalah serta kemampuan berpikir yang lebih jauh ke depan. 
     Terlepas dari itu, agar lebih banyak lagi SDM-SDM mumpuni yang terbentuk di Indonesia. Kadin Indonesia atau lebih tepatnya kamar dagang dan Industri Indonesia berusaha untuk lebih banyak di dalam menciptakan pengusaha atau SDM-SDM unggul. Pengusaha Indonesia pun menyadari bahwa tentunya tidak mudah dan banyak yang masalah yang harus di hadapi. Menayadari hal yang harus di tempuh , Kadin Indonesia sadar betul bahwa duniia usaha nasional haruslah di bentuk dari tulang punggung perekonomian nasional yang sehat dan dinamis. Untuk mencapai hal tersebut agar bisa merata, adil, sejahtera rakyat Indonesia sendiri. Juga hal lainnya agar dapat meningkatkan ketahanan nasional di dalam perekonomian regional ataupun yang sifatnya internasional.  
Kadin Indonesia sudah ada terbentuk 51 tahun yang lalu memperkokoh perekonomian Indonesia sampai dengan sekarang. Visi dari Kadin sendiri sangat jelas yaitu mewakili suara dan kepentingan dunia usaha serta jajaran pemegang saham yang terkait di dalamnya. Yang mana berkaitan dengan pembuatan dan implementasi kebijakan ekonomi pemerataanya harus dari sabang sampai merauke alias merata. Semoga dengan visi misi yang di sampaikan secara langsung oleh presiden Jokowi dengan apa yang sedang di canangkan yaitu membangun SDM-SDM yang mumpuni luar dan dalam dapat di dukung sepenuhnya juga oleh KADIN Indonesia dan dapat bekerja sama dengan baik luar dan dalam harapannya, Majulah SDM-SDM unggil kebanggaan bangsa Indonesia kita sendiri. Majulah Kadin Indonesia. 


Comments