Harga properti - hunian di Jakarta yang melambung, sudahkah kita siap menghadapinya

Sobat pembaca yang budiman yang masih setia mengikuti tulisan saya. Di tulisan saya kali ini saya akan mencoba membagikan apakah ada yang berpikir mengapa harga hunian di Jakarta semakin lama semakin mahal? Di mana tentunya setiap tahunnya harga property pasti akan mengalami kenaikan sesuai permintaan atau demand dari para konsumen sesuai kebutuhan yang mereka cari tentunya. Apakah mereka sedang membutuhkan hunian untuk anak mereka yang akan melepas masa lajang mereka yang akan segera menikah – apakah nantinya berupa rumah atau apartemen. Di mana para milenial atau pasangan muda sesuai dengan budjet dan kebutuhan mereka mencari apartemen atau rumah minimalis. Nah, kita bahas sedikit kalau begitu kalau para pembaca minat dan budjetnya di hunian apartemen. Berapa sih kisaran harga untuk tipe apartemen tipe studio di Jakarta setau teman-teman pembaca sekalian? Untuk hunian yang luasnya hanya 20 meter persegi harga yang di bandrol sekitar 300 juta. Apakah budjet dan pendapatan atau income kita yang kita tabung sudah di angka tersebut teman-teman? Di mana hanya dengan 20 langkah saja kita harus mempunyai dana sebesar 300 juta. Belum harga tersebut nantinya masih di tambah harga lain-lainnya tentunya mulai dari biaya listrik dan air, biaya keamanan misalnya dan maintanence lainnya. Apakah kita sudah siap tinggal di tempat hunian 300 juta di bagi 12 bulan. Hasil yang di dapat di angka 25 juta jika kita melunasinya di tahun pertama , biasanya developer akan memberikan kemudahan di 3 tahun atau 5 atau 10 tahun misalnya. Bagaimana kalau kita memilih apartemen di 2 bed room misalnya. Nilainya dari hunian yang kita impikan tinggal di kalikan saja harganya dengan harga apartemen yang di bandrol dari harga 300 juta. Sudahkah kita memikirkan hal ini ke depannya, nyamankah kita tinggal di hunian yang luasnya hanya 20 meter persegi saja dengan mengeluarkan kocek 300 juta rupiah. Di mana sebagai perbandingan untuk harga yang sama kita bisa membeli sebidang rumah di pinggiran Jakarta dengan luas tanah 60 meter dengan harga yang kurang lebih bisa di katakan 300 juta kurang lebih yang mana luasnya jauh lebih besar. Dapat kita bayangan kalau begitu harga rumah di Jakarta ternyata jika di bandingkan dengan kota-kota yang ada di dunia? Mau tau di kota mana saja? Ada yang sudah tau jawabannya dan mencoba menebaknya di kota mana saja yang harga rumahnya jika kita bisa memilih untuk tidak di Ibu kota Jakarta dengan harga rumah yang melambung. Kita bisa mencoba memilih di Bandung misal atau di Denpasar sebagai pilihannya. Atau solusinya kita sebagai generasi milenial kita bisa mengubah cara hidup atau finansial kita sehari-harinya. Teman-teman pembaca sekalian Kalau kita mau mengetahui lebih detail mengapa harga rumah di Jakarta mengalami kenaikan salah satunya karena biaya birokrasi yang tinggi di tambah dengan proses perizinan untuk mendirikan bangunan (IMB). Biaya ini termasuk rendahnya peringkat kemudahan berbisnis ( Ease of doing business) di Jakarta. Pengembangan yang di izinkan untuk membangun rumah masih mengalami sejumlah pembatasan. Di mana jika perusaaan pemgembang ingin memenuhi kebutuhan pasar dengan membangun property tertentu, developer tentunya harus bisa membayar kompensasi dengan harga yang tinggi. Semoga jawaban ini membantu menjawab dari pertanyaan teman-teman pembaca. Mengapa harga rumah dan hunian di Jakarta yang terus meninggi kian waktu. Tentunya ada hal-hal tertentu seperti yang sudah coba sampaikan. Mulai dari income masyarakat Jakarta yang belum terkejar dengan meningkatnya harga property yang tentunya tiap saat terus meningkat. Yang tentunya mengakibatkan masyarakat Jakarta belum bisa mengakses KPR. Hal lainnya yang sangat essential apakah kita pernah mendengar atau tidak harga property yang terus melambung di karenakan dengan proses Izin membangun yang memerlukan proses tersendiri tentunya. Teman teman pembaca sekalian saya share quotes untuk kalian ya jangan menunggu punya uang cukup untuk membeli rumah atau hunian yang kita incar. Akan tetapi belilah dan kumpulkanlah dahulu dp nya, sisanya kita kumpulkan sesuai dengan kemampuan dari income kita masing-masing. Temukan di tulisan saya berikutnya teman-teman dengan tema yang lebih menarik tentang finansial.

Comments