Bidadari terakhir dari kota Balikpapan
Di sini penulis
berusaha untuk mengisahkan tentang kisah nyata tentang prostitusi yang terjadi
di kota Kalimantan tepatnya di Balikpapan. Tahun tentang kejadian ini persisnya
juga tidak terlampau lama dan masih segar di ingatan sang penulis novel dari
kisah nyata ini sendiri. Penulis novel yang sudah banyak menelurkan novel ini
harusnya tidak asing di telinga kita yaitu Agnes Davonar. Film ini mengisahkan tentang
seorang pelacur jalanan yang kehidupannya berakhir tragis dengan penyakit ganas
yang menimpanya. Sebut saja nama gadis nan molek dan berperawakan tinggi itu
adalah Eva. Gadis ini tinggi semampai dan berkulit coklat sawo matang. Dimana pekerjaannya
yang hanya bisa dilakukannya dari kesehariannya adalah tak lain sebagai pekerja
seks komersil. Bagaimana tidak ketika diruntut tentang sejarah keluarganya dan
alasan terbesarnya mengapa dia sampai terjerumus dan nekat tentang pekeraan
ini. Kita tidaklah akan bisa menyalahkan di satu pihak saja. Ayah kandung Eva adalah
seorang pemabuk dan tidak menafkahi keluarganya masalah pun terjadi ibu
kandungnya terkena penyakit yang mana membutuhkan biaya yang tidak mudah.
Hubungan antara ayah dan istrinya terutama kepada istrinya sangatlah tidak
harmonis. Dan eva terpaksa harus menjalani jalan pintas yaitu berprofesi
sebagai pekerja seks komersi di sebuah diskotek ‘Paradiso’. Namanya juga
pekerja seks komersil kadang mendapat pelanggan kadang sepi. Singkat cerita Eva
saat itu sedang bingung untuk bisa mendapatkan uang untuk kesembuhan ibunya
yang sedang sakit parah . Di sinilah kejadian yang tidak terduga menimpa Eva
yang sekaligus merubah jalan kehidupannya. Bahwa bagi seorang pekerja seks
komersil yang mana banyak orang menghakimi tidak akan bisa mendapatkan cinta
sejati karena pekerjaan kotor mereka.
Di satu tempat yang lain sebutlah seorang
pemuda yang masih berseragam abu-abu yang menjadi idola di sekolah menengah
umum nan menawan hati. Nama pemuda tampan itu sebutlah Pasya. Dimanakah
sesungguhnya keadilan dan apakah tidak akan dapat didapatkan meski dari seorang
wanita yang bekerja sebagai seorang PSK sekalipun. Saya sebagai seorang wanita
yang sedianya memang bukan seorang yang mempunyai profesi yang sama akan tetapi
paling tidak ikut merasakan pahit manisnya kehidupan sebagai seorang PSK. Tidak
saja ikut merasakannya akan tetapi sebagai sesame gender saya merasa ikut
terpanggil apakah masih ada harapan yang tersisa bagi seorang PSK untuk dapat
hidup layak? Nah beginilah kisah nyata sesungguhnya yang terjadi di pulau
Kalimantan tentang cinta sejati seorang PSK sejati. Sungai Musi sepertinya akan
menjadi saksi bisu dan mengerti arti
kisah cinta itu sebenarnya. Cinta bagaimanapun juga absurd atau susah untuk
ditebak. Yang ada hanya tinggal kenangan manis belaka yang ditinggalkan oleh
Eva yang berjuang melawan penyakit ganasnya. Eva andai saja engkau mengenal
kekasih hatimu lebih awal mungkin engkau masih bisa merasakan lebih lagi arti
dari cinta itu.
Beginilah
kira-kira kisah seorang mucikari alias pekerja seks komersil dengan pemuda yang
memberikan hatinya yang terbaik untuk kekasih hatinya. Bagai kisah dongeng yang
tidak mudah untuk dipercaya awalnya akan tetapi pemuda ini dengan gagah
beraninya untuk mengambil resiko terbesar di dalam hidupnya. Bahwa dampak dari
berteman dengan mucikari masih diangap sangat tabu di kota Balikpapan ternyata.
Bagaimana tidak Rasya yang berasal dari keluarga terpandang mengambil resiko berteman
dan bergaul intim dengan seorang wanita pekerja seks komersial yang dia tidak
pernah rencanakan sebelumnya. Dia pastinya dicaci maki oleh ayahnya yang sejak
Rasya ketahuan berhubungan intim dengan
Eva. Pihak sekolah tempat Rasya bersekolah pun dengan teman-teman sekelasnya apalagi
pun sudah pasti santer mendengar berita itu. Bagaimana tidak berita ini mencuat
sangat cepatnya. Sepertinya pekerjaan itu dianggap nya sangat kotor dan najis
dan sangat tidak layak bagi warga kota Balikpapan. Padahal jika memang penulis
masih boleh diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat pribadinya tentang
pekerjaan yang tidak halal ini. Jangan lah kita menghakimi dari satu sisi saja
dari sisi yang melakukan. Tanyai dan lakukan pendekatan dari hati ke hati.
Mengapa dan apa sebabnya mereka mau melakukan hal itu. Seperti yang penulis katatakan
mungkin bukan kemauannya tersendiri mau melakukan hal itu semata-mata akan
tetapi tentunya ada maksud tersembunyi dari pekerja seks itu tersendiri.
Seperti pada kenyataannya bahwa tentunya di dalam hati kecilnya yang terdalam
pekerjaan yang layak masih banyak untuk apa mereka mau terjerumus ke dalam
dunia yang kelam yang tidak ada harapannya. Pertanyaannya bagi kita semua tidak
perlu kita sampai memusuhi mereka ini cukup dengan bungkam dan pura-pura tidak
tahu menahu itu sudah baik adanya. Apa untungnya bagi kita untuk mencampuri
urusan orang lain yang belum tentun menguntungkan bagi kita sendiri. Lalu bagaimanakah dengan Eva apakah ia masih
layak untuk mendapatkan kehidupan yang layak seperti wanita kita sekalian? Masihkah
kita memojokkan sesama gender kita sendiri daripada mengurusi masalah yang
seakan tidak ada habisnya? Pernahkah terpikir oleh kita sekalian bahwa dengan
mengucilkan mereka yang bekerja sebagai pekerja seks komersil ini sama dengan
merendahkan martabat kita sendiri. Cobalah merubah sudut pandang kita lebih
baik lagi terhadap mereka ini. Lalu bagaimana kelanjutan dari kisah kasih
pekerja seks komersil ini yang sampai akhir hayatnya akhirnya menemukan kisah
sejatinya.
Singkatnya kisah
ini yang dapat kita tebak dari judul di atas bidadari terakhir. Dapat dengan
mudah di tebak bahwa bidadari yang dimaksud adalah Eva sendiri. Eva yang berwajah
moleh dengan kulit langsat dan penampilannya yang tinggi semampai itu. Hati lelaki
mana yang tidak tertarik. Akan tetapi kelebihan yang ada di dalam dirinya Eva
sepertinya menyalahgunakannya karena memang tidak ada pilihan lain di dala
kehidupannya. Singkat cerita bak di negeri dongeng munculah seorang laki-laki
berparas ganteng di tengah Eva sangat membutuhkannya. Semula Eva pastinya
meragukan seorang laki-laki berparas ganteng yang mau suka rela membantu Eva.
Padahal tidak tahu keberadaan Eva yang
sebenarnya. Bagaimana bisa dan mungkin? Eva pastinya hanya melihat pemuda itu
sebelah mata. Akan tetapi dengan
sejalannya waktu dan pengorbanan dan ketulusan dari Rasya. Hati Eva luluh
sedikit demi sedikit. Rasya membantu pengobatan ibunya yang sedang sakit sampai
sembuh total. Dilanjtkan dengan karena kepolosan hati Rasya yang tidak pernah
curiga sedikitpun akan niat jahat dari ayah tirinya untuk meminjamkan uang
dengan alasan pengobatan ibunya. Alih-alih Eva mengamuk karena tindakan
berbohong ayahnya yang digunakan untuk berjudi semata. Rasya yang sama sekali
tidak tahu menahu akan hal ini langsut didamprat oleh Eva dan memutuskan
sepihak dan terbengong-bengong yang ada. Dia berniat sangat baik akan tetapi di
salahgunakan. Eva pun meminta dengan sangat untuk tidak menghubungi dirinya
untuk sementara waktu. Eva ingin punya waktunya sendiri dan untuk tidak
diganggu. Nah bagaimana kelanjutan dari cerita kisah klasik bak romeo yang
harus merelakan salah satu dari mereka meninggalkan
dunia ini?
Itulah sebutan
yang diberikan oleh Rasya kepada Eva bidadari di tambahi embel-embel terakhir. Tidak
ada yang menyana di mana akhir dari cerita kisah kasih mereka akan seperti apa
nantinya. Rasya yang tertarik akan paras Eva pada awal perjumpaan mereka di paradise
tempat Eva “berjual diri” itu ternyata menyisahkan kisah yang kelam. Di cuplikan
trailer film itu sebuah kaliamat yang diucapkan oleh Rasya yaitu nama mba
siapa? Bukan hanya menology meminjamkan uang untuk pengobatan penyakit dari ibu
Eva akan tetapi Rasya dengan tulus ikhlas membantu menolong pengobatan Eva yang
sudah sangat parah itu. Inilah resiko sesungguhnya yang harus diderita oleh
seorang pekerja seks komersil. Mereka pastinya sudah sangat paham akan bahaya
laten ini akan tetapi lagi-lagi karena tuntutan kehidupan mereka. Mereka sudah
sama sekali tidak ambil pusing akan hal itu. Yang ada di pikiran mereka
hanyalah bagimana mereka bisa bertahan hidup itu saja. Apakah masih banyakkah
eva-eva lain yang menjadi korban di kota Balikpapan ini. Bagaimana pun juga Eva
masih layak untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Penulis sangat yakin
pertemuan Eva dengan Rasya bukan suatu kebetulan yang ada. Bahwa akhirnya Eva
menghembuskan nafasnya yang terakhir paling tidak Rasya sudah memberikan yang
bisa ia berikan bahkan mencarikan pekerjaan yang layak untuknya. Rasya
mengenalkan akan arti cinta yang sebenarnya bagi Eva dengan tulus. Bagaimanapun
kita jangan menjauhi mereka yang bekerja seperti itu karena perasaan dan hati
mereka sangatlah lembut dan cepat rapuh. Yang seharusnya kita lakukan sebagai
kaum yang masih peduli terhadap mereka adalah membawa mereka ke tempat
penyuluhan atau pengobatan atau kerabat terdekat mereka. Mereka masih layak
untuk mendapatkan perlakukan yang sama halnya dengan kita semua. Bagaimana jika
kesempatan pekerjaan yang ada di gurus dengan pekerjaan yang tidak halal ini.
Kita harus bisa
mempertimbangkan masak-masak hal ini dimana tidakah sayang hal nya apabila kita
mengucilkan atau yang lebih parahnya menghukum dengan hukuman yang setimpal
atau di bawa ke rutan atau rumah tahanan. Kita perlu membuka mata hati dan
nurani kita lebih baik lagi di mana maksudnya adalah jangan semua tindakan yang
ada kita main hokum. Coba kita lihat dan teliti dulu keberadaannya dengan baik.
Bagaimana dengan mareka yang berada di bawah usia mereka yang sesungguhnya yang
karena tuntutan orang tua mereka. Yang semata-mata salah satu dari orang tua
mereka meninggal dan mereka diharuskan menjadi tulang punggung keluarga. Harus ada
hukuman yang setimpal dengan baik untuk hal ini. Tidakkah mereka masih bisa
diberi kesempatan yang sama dengan kita semua. Belum tentu mereka tidak
mempunyai kemampuan yang sama dengan kita semua. Kalau kita bimbing dengan baik
bisa jadi kemampuan mereka yang terselubung yang kita tidak ketahui bisa
disalurkan untuk hal berguna untuk pembangunan dan kemajuan negara ini. Mari kita
lebih bijak dalam menangani hal ini? Jangan menutup mata kita malah mengucilkan
dan menghukum sendiri. Negara kita yang besar ini masih sangat membutuhkan
pekerja-pekerja dan tenaga mereka. Lapangan pekerjaan masih sangatlah terbuka
besar untuk kita semua tetapi kita malah menyia-nyiakan sumber daya manusia
begitu sajakah? Mari kita semua bergandengan tangan untuk memerangi hal ini
bersama. Niscaya ada hal yang baik yang kita temukan di dalam hal yang kita tabur
benihnya untuk kita sendiri.
Poster film Bidarari terakhir
Pemain lengkap dari Bidadari terakhir
Film ini bisa menjadikan contoh kehidupan berliku liku. Tdk smua harapan menjadi indah. Kepedihan hidup manusia berbeda.....adilkah
ReplyDelete