Perjalanan karir dan kegigihan atlet pejuang emas olimpiade- Apriyani Rahayu

 


 

Jakarta - Apriyani Rahayu kini jadi pebulutangkis ganda putri nomor satu di Indonesia. Bersama Greysia Polii, ia menjadi salah satu andalan di Olimpiade Tokyo nanti. Tapi jauh sebelum penampilan cemerlangnya, Apriyani ternyata sudah melalui banyak jalan terjal dalam meniti kariernya di olahraga tepok bulu. Seperti apa? Datang dari desa terpencil di Sulawesi Tenggara, Apriyani sama seperti sosok seperti anak-anak seusianya. Suka bermain, bahkan cenderung lebih tomboy. Salah satunya olahraga yang digemarinya selain sepakbola ialah bulutangkis. Orang tuanya, Sitti Jauhar dan Ameruddin, yang melihat minat Apriyani mengolah shuttlecock berusaha cari jalan agar anaknya memiliki raket. Kebetulan, orang tuanya bukan dari keluarga mumpuni perekonomiannya.

 

      Gantungkan cita-citamu setinggi langit itulah yang menjadi motto favorit bangsa Indonesia bagi kita yang ingin mewujudkan impian kita masing-masing. Tentunya dengan cara yang benar dan tepat. Apa yang menjadi ketentuan bagi kita semua yang tau pasti tujuan hidup dan cita-citanya. Apalagi kalau di support oleh keluarga inti atau orang tua dan saudara mereka sendiri. Setiap manusia tentunya mempunyai cita-cita dan tujuan hidup mereka masing-masing tergantung diri  kita masing-masing bagaimana untuk mewujudkannya. Tidak peduli berasal dari factor ekonomi mana kita masing-masing, jenis kelamin , tempat tinggal yang atau alasan lainnya yang sering kali kita di hadapi dan di sampaikan apakah kita bisa mewujudkan cita-cita kita masing-masing. Tetapi ketika kita konsisten dan terus melakukan yang terbaik untuk cita-cita tertinggi kita masing-masing. Dari yang di pandang sebelah mata dan tinggal jauh atau terpencil dari jantung ibukota. Sosok wanita belia ini mengharumkan nama negerinya sendiri dengan menyumbangkan medali emas bersama dengan pasangan bermainnya dengan kegigihan dan kesungguhannya untuk mewujudkan bahwa dirinya layak untuk mewujudkan cita-citanya. Itu semua dari diri sendiri bukan pada diri orang lain untuk mewujudkan cita-citanya sendiri bisa atau tidaknya, tetapi mau atau tidak mau, di barengi dengan niat dan konsisten. Semoga anak muda Indonesia semakin maju cara berpikirnya bukan untuk mau mewujudkan akan tetapi diri sendiri tidak mempunyai daya juang dan jerih lelah peluh sedikitpun dan gampang menyerah. Anak muda Indonesia punya haknya sendiri untuk mewujudkannya, pertanyaannya anda mau untuk mewujudkan cita-cita anda sendiri? Pejuang atlet bulu tangkis wanita belia ini sudah mewujudkan dan menjadi nyata, tekad apa yang bisa anda wujudkan untuk cita-cita anda sendiri? Ini kisah kehidupannya untuk bisa mewujudkan cita-citanya meraih medali emas di olimpiade, Apriyani Rahayu di usia 23 tahun sudah berhasil mewujudkannya. Lalu bagaimana dengan diri kita sendiri?

 

    Dengan bermodal raket kayu yang di buatkan oleh ayahnya di saat kecil. Dari kecil ia sudah mengenal bulu tangkis dan dari ibunya sendiri yang menjadi atlet di daerahnya sendiri. Ketika di tanya apakah Apri kecil sudah paham apa yang menjadi cita-citanya sendiri? Intinya di usia 12 tahun ia sudah menekuni bidang olahraga yang satu ini. Di mana yang menjadi impian dari orang tuanya sendiri adalah agar anaknya bisa menjadi atlet bulu tangkis professional. Seperti yang terjadi di tahun 2006 Apri kecil memulai seleksi di tingkat kecamatan dan menjadi juara I. Dari tingkat yang paling bawah di tingkat kecamatan ia menjadi juara kecamatan dan 1 minggu kemudian ia melaju di tingkat kabupaten. Di mana perlahan tapi pasti ia menjadi juara di tingkat selanjutnya. Di tahun 2007 Apri kembali berlawanan dengan musuhnya yang sama yang mana dulu ia pernah bertanding sebelumnya. Di mana di saat SMP ia pernah bertemu muka dan tidak berhasil untuk mendapatkan kesempatan untuk menang dengan musuhnya di saat itu. Tetapi dengan tekad kuat Apri kali ke dua dengan musuhnya kali ini ia bisa babat habis-habisan dengan motivasi yang kuat bahwa ia bisa mengalahkan musuhnya kali ini di jantung kota ibukota. Di saat itu pula sepertinya titik keberhasilan dari dirinya sendiri dengan menghadiri upacara kepresidenan dengan rasa haru tentunya. Dari diri orang tua ayahnya ketika di tanya apakah pernah melarang anaknya sendiri untuk berhenti menjadi atlet bulutangkis ternama? Ternyata sama sekali tidak, akan tetapi membantu dengan kesungguhan hati dan mendukung sepenuhnya anaknya untuk dapat menjadi atlet yang lebih baik lagi. Itulah sepertinya yang terjadi di dalam diri Apriyani kecil dan memulai karir dirinya secara awal dan dirinya bisa menjadikan dirinya lebih baik lagi.

 

        Kisah dari ayahnya sendiri sudah membuktikkan bahwa dengan support dari ayahnya ia bisa mewujudkan cita-citanya. Dengan keterbatasan yang di miliki oleh ayahnya Apri kecil di buatkan raket kayu untuk bisa bermain badminton dengan ibu dan saudara-saudaranya sendiri. Apri kecil tidak berpikir bahwa dirinya akan menjadi pemain bulu tangkis. Dia sendiri nekat untuk datang ke Jakarta setelah sebelumnya dirinya memberikan bukti bahwa dirinya bisa menjadi pemenang di tingkat kabupaten beberapa kali. Awalnya dia sama sekali tidak kepikiran untuk menjadi pemain bulu tangkis professional, akan tetapi sejalannya waktu setelah sampai di Jakarta dia bisa mewujudkannya dan terus di bina dan di lakukan dengan sepenuh hati. Dari berawal dari hobi semata dan mimpi saja dia bisa mewujudkannya dan tidak ada impian ke depannya dia akan menjadi pemain atau yang seperti apa. Yang penting di jalankan saja dengan kesungguhan hati dan tekad yang kuat. Dari hanya berbekal raket kayu yang di milikinya yang di buat oleh ayahnya sendiri. Dipakainya raket tersebut berulang kali, putus pun di ikatnya kembali dengan tali pancingan. Begitu seterusnya ia lakukan sampai ia bisa membeli raket yang pantas yang baru yang dapat di pakainya untuk dapat bertanding atau berlomba di kejuaraan yang ia biasanya berlaga.  Dari yang tidak ada apa-apanya menjadi juara di kejuaraan internasional dan menyumbangkan medali emas untuk negara Indonesia.

 

        Jika tidak ada kail , akar dan cara yang tepat dan benar pun dapat di lakukan untuk mewujudkan cita-cita kita masing-masing. Tentunya tidak sedikit anak muda Indonesia yang sudah mewujudkan cita-citanya meski mereka tinggal bisa dibilang terpencil dan jauh dari jantung ibu kota. Apri kecil pun akhirnya melanglang buana dan sampai ke ibu kota setelah beberapa saat lamanya ia berjuang untuk sampai. Saat sampai di klub bulu tangkis baru dari Apri merasakan adanya ketertarikan dan mulai focus untuk menekuni olahraga yang membawa dirinya mengharumkan nama bangsa Indonesia. Dengan support dari orang tua Apri pun menekuni bidang bulu tangkis ini dengan latihan yang di berikan di klub yang ia masuki. Sampai-sampai sekolah pun ia tinggalkan karena alasannya ia harus fokus pada cita-cita dan tujuannya untuk dapat mewujudkannya. Tentunya bukan asal menjalani apa yang harus di jalaninya, perjalanan karier Apri tentunya tidak mudah dan harus menyeberangi lautan demi lautan dan samudra untuk dapat mengikuti turnamen bulutangkis dan tentunya sempat sampai ia rasakan kekurangan biaya. Di mana-mana yang namanya orang saat meniti karier itu butuh proses yang tidak sedikit untuk mewujudkannya demikian juga yang di rasakan oleh atlet peraih medali emas setelah negara kita absen 7 tahun untuk menyumbangkan medali emas. Jadi seperti ini Ayahnya sendiri sampai harus turun tangan untuk dapat memberikan dukungan moril dan batin kepada anak perempuan satu-satunya.  Misalnya saja contoh konkretnya adalah di saat ayahnya minta ke pemerintah ke Bupati. Ayahnya yang sangat support sekali. Ayahnya hanya menyampaikan ayo kita ketemu ini ya dan sampai melihat piagam penghargaan saja Apri sudah sangat senang dan gembira yang meluap di dalam dirinya sendiri. Maksudnya adalah kota tempat kelahiran Apri harus mempunyai support yang bagus dan juga aktif di dalam olahraga bulu tangkisnya dengan tujua bulutangkis tidak sampai terhambat karena kendala biaya-biaya yang ada.

 

 

       Perjuangan yang tidak sedikit bisa jadi kurang lebih sepanjang karir atau perjalanan Apri selama 20 tahun ini sampai dengan sekarang untuk mewujudkan cita-cita terbesarnya untuk menjadi atlet juara Internasional. Dengan dukungan penuh kurang lebih selama 3 tahun Apriyani Rahayu yang sepertinya berada di belakang layar dengan pasangan mainnya Greysia Polli. Ia terus melaju di berbagai turnamen mulai dari juara Di turnamen Thailand Open tahun 2017, padahal saat itu mereka berdua baru di pasangkan selama 1 bulan tetapi sepertinya sudah memiliki jiwa yang baik satu dengan yang lainnya.  Mereka juga menjuarai Sea Games di tahun 2019 di Filipina dan sampai pada saat kemaren mereka berdua menyumbangkan medali emas pertama setelah 7 tahun absen di kejuaraan Olimpiade. Itulah ucapan kegembiaraan yang bisa di sampaikan oleh ayah dari Apri sendiri bahwa meski Apri sudah di pelatnas. Dirinya sangat bangga oleh pencapaian anak perempuan semata wayangnya.  Dirinya hanya bisa memberikan support dan dukungan penuh ke depannya dan cita-cita Apri yang belum terwujud sampai dengan saat ini.

Comments