Bidadari terakhir dari kota Balikpapan

      


      Menjadi wanita selalu tidak mudah antara pilihan yang harus ia pilih dan pilah. Di mana Mereka diwajibkan untuk tampil cantik bak peragawati. Akan tetapi hal di lain itu jika berpakaian terbuka dengan dandanan menor sedikit akan dinilai kurang pas lagi. Jadi memang menjadi perempuan tidak akan ada habisnya untuk di pamerkan ke publik kah? Atau hanya pasangan hidup nya yang boleh untuk meminjam kecantikan dan kemolekannya semata? Lantas pekerjaan yang seperti apa yang boleh dikategorikan pantas bagi kaum hawa ini? Ya sudah kita berusaha nurut saja terhadap apa yang di sediakan oleh alam. kalau tidak nanti kita-kita semua yang akan disalahkan. Kembali lagi mereka yang terlanjur tercebur di dunia yang kurang baik penilaiannya ini bukanlah semata-mata kesalahan mereka. Tak mudah yang ada dimana keadilan akan semakin tipis artinya ini apabila kita hanya berpangku tangan saja dan tidak melakukan perubahan demi kejiwaan diri kita sendiri.

      Di sini penulis berusaha untuk mengisahkan tentang kisah nyata tentang prostitusi yang terjadi di kota Kalimantan tepatnya di Balikpapan. Tahun tentang kejadian ini persisnya juga tidak terlampau lama dan masih segar di ingatan sang penulis novel dari kisah nyata  ini sendiri. Penulis novel  yang sudah banyak menelurkan novel ini harusnya tidak asing di telinga kita yaitu Agnes Davonar. Film ini mengisahkan tentang seorang pelacur jalanan yang kehidupannya berakhir tragis dengan penyakit ganas yang menimpanya. Sebut saja nama gadis nan molek dan berperawakan tinggi itu adalah Eva. Gadis ini tinggi semampai dan berkulit coklat sawo matang. Dimana pekerjaannya yang hanya bisa dilakukannya dari kesehariannya adalah tak lain sebagai pekerja seks komersil. Bagaimana tidak ketika diruntut tentang sejarah keluarganya dan alasan terbesarnya mengapa dia sampai terjerumus dan nekat tentang pekeraan ini. Kita tidaklah akan bisa menyalahkan di satu pihak saja. Ayah kandung Eva adalah seorang pemabuk dan tidak menafkahi keluarganya masalah pun terjadi ibu kandungnya terkena penyakit yang mana membutuhkan biaya yang tidak mudah. Hubungan antara ayah dan istrinya terutama kepada istrinya sangatlah tidak harmonis. Dan eva terpaksa harus menjalani jalan pintas yaitu berprofesi sebagai pekerja seks komersi di sebuah diskotek ‘Paradiso’. Namanya juga pekerja seks komersil kadang mendapat pelanggan kadang sepi. Singkat cerita Eva saat itu sedang bingung untuk bisa mendapatkan uang untuk kesembuhan ibunya yang sedang sakit parah . Di sinilah kejadian yang tidak terduga menimpa Eva yang sekaligus merubah jalan kehidupannya. Bahwa bagi seorang pekerja seks komersil yang mana banyak orang menghakimi tidak akan bisa mendapatkan cinta sejati karena pekerjaan kotor mereka.

       Di satu tempat yang lain sebutlah seorang pemuda yang masih berseragam abu-abu yang menjadi idola di sekolah menengah umum nan menawan hati. Nama pemuda tampan itu sebutlah Pasya. Dimanakah sesungguhnya keadilan dan apakah tidak akan dapat didapatkan meski dari seorang wanita yang bekerja sebagai seorang PSK sekalipun. Saya sebagai seorang wanita yang sedianya memang bukan seorang yang mempunyai profesi yang sama akan tetapi paling tidak ikut merasakan pahit manisnya kehidupan sebagai seorang PSK. Tidak saja ikut merasakannya akan tetapi sebagai sesame gender saya merasa ikut terpanggil apakah masih ada harapan yang tersisa bagi seorang PSK untuk dapat hidup layak? Nah beginilah kisah nyata sesungguhnya yang terjadi di pulau Kalimantan tentang cinta sejati seorang PSK sejati. Sungai Musi sepertinya akan menjadi saksi bisu  dan mengerti arti kisah cinta itu sebenarnya. Cinta bagaimanapun juga absurd atau susah untuk ditebak. Yang ada hanya tinggal kenangan manis belaka yang ditinggalkan oleh Eva yang berjuang melawan penyakit ganasnya. Eva andai saja engkau mengenal kekasih hatimu lebih awal mungkin engkau masih bisa merasakan lebih lagi arti dari cinta itu.

     Beginilah kira-kira kisah seorang mucikari alias pekerja seks komersil dengan pemuda yang memberikan hatinya yang terbaik untuk kekasih hatinya. Bagai kisah dongeng yang tidak mudah untuk dipercaya awalnya akan tetapi pemuda ini dengan gagah beraninya untuk mengambil resiko terbesar di dalam hidupnya. Bahwa dampak dari berteman dengan mucikari masih diangap sangat tabu di kota Balikpapan ternyata. Bagaimana tidak Rasya yang berasal dari keluarga terpandang mengambil resiko berteman dan bergaul intim dengan seorang wanita pekerja seks komersial yang dia tidak pernah rencanakan sebelumnya. Dia pastinya dicaci maki oleh ayahnya yang sejak Rasya ketahuan  berhubungan intim dengan Eva. Pihak sekolah tempat Rasya bersekolah pun dengan teman-teman sekelasnya apalagi pun sudah pasti santer mendengar berita itu. Bagaimana tidak berita ini mencuat sangat cepatnya. Sepertinya pekerjaan itu dianggap nya sangat kotor dan najis dan sangat tidak layak bagi warga kota Balikpapan. Padahal jika memang penulis masih boleh diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat pribadinya tentang pekerjaan yang tidak halal ini. Jangan lah kita menghakimi dari satu sisi saja dari sisi yang melakukan. Tanyai dan lakukan pendekatan dari hati ke hati. Mengapa dan apa sebabnya mereka mau melakukan hal itu. Seperti yang penulis katatakan mungkin bukan kemauannya tersendiri mau melakukan hal itu semata-mata akan tetapi tentunya ada maksud tersembunyi dari pekerja seks itu tersendiri. Seperti pada kenyataannya bahwa tentunya di dalam hati kecilnya yang terdalam pekerjaan yang layak masih banyak untuk apa mereka mau terjerumus ke dalam dunia yang kelam yang tidak ada harapannya. Pertanyaannya bagi kita semua tidak perlu kita sampai memusuhi mereka ini cukup dengan bungkam dan pura-pura tidak tahu menahu itu sudah baik adanya. Apa untungnya bagi kita untuk mencampuri urusan orang lain yang belum tentun menguntungkan bagi kita sendiri.  Lalu bagaimanakah dengan Eva apakah ia masih layak untuk mendapatkan kehidupan yang layak seperti wanita kita sekalian? Masihkah kita memojokkan sesama gender kita sendiri daripada mengurusi masalah yang seakan tidak ada habisnya? Pernahkah terpikir oleh kita sekalian bahwa dengan mengucilkan mereka yang bekerja sebagai pekerja seks komersil ini sama dengan merendahkan martabat kita sendiri. Cobalah merubah sudut pandang kita lebih baik lagi terhadap mereka ini. Lalu bagaimana kelanjutan dari kisah kasih pekerja seks komersil ini yang sampai akhir hayatnya akhirnya menemukan kisah sejatinya.
        Singkatnya kisah ini yang dapat kita tebak dari judul di atas bidadari terakhir. Dapat dengan mudah di tebak bahwa bidadari yang dimaksud adalah Eva sendiri. Eva yang berwajah moleh dengan kulit langsat dan penampilannya yang tinggi semampai itu. Hati lelaki mana yang tidak tertarik. Akan tetapi kelebihan yang ada di dalam dirinya Eva sepertinya menyalahgunakannya karena memang tidak ada pilihan lain di dala kehidupannya. Singkat cerita bak di negeri dongeng munculah seorang laki-laki berparas ganteng di tengah Eva sangat membutuhkannya. Semula Eva pastinya meragukan seorang laki-laki berparas ganteng yang mau suka rela membantu Eva. Padahal tidak  tahu keberadaan Eva yang sebenarnya. Bagaimana bisa dan mungkin? Eva pastinya hanya melihat pemuda itu sebelah mata.  Akan tetapi dengan sejalannya waktu dan pengorbanan dan ketulusan dari Rasya. Hati Eva luluh sedikit demi sedikit. Rasya membantu pengobatan ibunya yang sedang sakit sampai sembuh total. Dilanjtkan dengan karena kepolosan hati Rasya yang tidak pernah curiga sedikitpun akan niat jahat dari ayah tirinya untuk meminjamkan uang dengan alasan pengobatan ibunya. Alih-alih Eva mengamuk karena tindakan berbohong ayahnya yang digunakan untuk berjudi semata. Rasya yang sama sekali tidak tahu menahu akan hal ini langsut didamprat oleh Eva dan memutuskan sepihak dan terbengong-bengong yang ada. Dia berniat sangat baik akan tetapi di salahgunakan. Eva pun meminta dengan sangat untuk tidak menghubungi dirinya untuk sementara waktu. Eva ingin punya waktunya sendiri dan untuk tidak diganggu. Nah bagaimana kelanjutan dari cerita kisah klasik bak romeo yang harus  merelakan salah satu dari mereka meninggalkan dunia ini?
      Itulah sebutan yang diberikan oleh Rasya kepada Eva bidadari di tambahi embel-embel terakhir. Tidak ada yang menyana di mana akhir dari cerita kisah kasih mereka akan seperti apa nantinya. Rasya yang tertarik akan paras Eva pada awal perjumpaan mereka di paradise tempat Eva “berjual diri” itu ternyata menyisahkan kisah yang kelam. Di cuplikan trailer film itu sebuah kaliamat yang diucapkan oleh Rasya yaitu nama mba siapa? Bukan hanya menology meminjamkan uang untuk pengobatan penyakit dari ibu Eva akan tetapi Rasya dengan tulus ikhlas membantu menolong pengobatan Eva yang sudah sangat parah itu. Inilah resiko sesungguhnya yang harus diderita oleh seorang pekerja seks komersil. Mereka pastinya sudah sangat paham akan bahaya laten ini akan tetapi lagi-lagi karena tuntutan kehidupan mereka. Mereka sudah sama sekali tidak ambil pusing akan hal itu. Yang ada di pikiran mereka hanyalah bagimana mereka bisa bertahan hidup itu saja. Apakah masih banyakkah eva-eva lain yang menjadi korban di kota Balikpapan ini. Bagaimana pun juga Eva masih layak untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Penulis sangat yakin pertemuan Eva dengan Rasya bukan suatu kebetulan yang ada. Bahwa akhirnya Eva menghembuskan nafasnya yang terakhir paling tidak Rasya sudah memberikan yang bisa ia berikan bahkan mencarikan pekerjaan yang layak untuknya. Rasya mengenalkan akan arti cinta yang sebenarnya bagi Eva dengan tulus. Bagaimanapun kita jangan menjauhi mereka yang bekerja seperti itu karena perasaan dan hati mereka sangatlah lembut dan cepat rapuh. Yang seharusnya kita lakukan sebagai kaum yang masih peduli terhadap mereka adalah membawa mereka ke tempat penyuluhan atau pengobatan atau kerabat terdekat mereka. Mereka masih layak untuk mendapatkan perlakukan yang sama halnya dengan kita semua. Bagaimana jika kesempatan pekerjaan yang ada di gurus dengan pekerjaan yang tidak halal ini.

   Kita harus bisa mempertimbangkan masak-masak hal ini dimana tidakah sayang hal nya apabila kita mengucilkan atau yang lebih parahnya menghukum dengan hukuman yang setimpal atau di bawa ke rutan atau rumah tahanan. Kita perlu membuka mata hati dan nurani kita lebih baik lagi di mana maksudnya adalah jangan semua tindakan yang ada kita main hokum. Coba kita lihat dan teliti dulu keberadaannya dengan baik. Bagaimana dengan mareka yang berada di bawah usia mereka yang sesungguhnya yang karena tuntutan orang tua mereka. Yang semata-mata salah satu dari orang tua mereka meninggal dan mereka diharuskan menjadi tulang punggung keluarga. Harus ada hukuman yang setimpal dengan baik untuk hal ini. Tidakkah mereka masih bisa diberi kesempatan yang sama dengan kita semua. Belum tentu mereka tidak mempunyai kemampuan yang sama dengan kita semua. Kalau kita bimbing dengan baik bisa jadi kemampuan mereka yang terselubung yang kita tidak ketahui bisa disalurkan untuk hal berguna untuk pembangunan dan kemajuan negara ini. Mari kita lebih bijak dalam menangani hal ini? Jangan menutup mata kita malah mengucilkan dan menghukum sendiri. Negara kita yang besar ini masih sangat membutuhkan pekerja-pekerja dan tenaga mereka. Lapangan pekerjaan masih sangatlah terbuka besar untuk kita semua tetapi kita malah menyia-nyiakan sumber daya manusia begitu sajakah? Mari kita semua bergandengan tangan untuk memerangi hal ini bersama. Niscaya ada hal yang baik yang kita temukan di dalam hal yang kita tabur benihnya untuk kita sendiri.


                                     Poster film Bidarari terakhir 



       
                                     Pemain lengkap dari Bidadari terakhir 


      

    

       


  


   

Comments

  1. Film ini bisa menjadikan contoh kehidupan berliku liku. Tdk smua harapan menjadi indah. Kepedihan hidup manusia berbeda.....adilkah

    ReplyDelete

Post a Comment