Asuransi jiwa di beli bukan saat kita masih sanggup dan aktif bekerja.















   Perkembangan asuransi belakangan ini di Indonesia boleh di bilang cukup baik, tentu saja ada alasan yang membuat asuransi makin di nikmati entah dari segi manfaatnya atau dari segi lainnya. Hal di balik itu meski asuransi dapat di katakan mengalami perkembangan yang cukup drastis, asuransi masih di kategorikan barang yang di anggap sebelah mata oleh masyarakat Indonesia. Saya bisa mengatakan hal seperti ini tentunya saya mempunyai alasan dan ilustrasi yang ada. Sebagai contoh jika kita menanyakan ke 10 orang di Indonesia yang punya asuransi, mungkin hanya 2-3 orang saja yang memilikinya. Bisa saja dari mereka yang memiliki asuransi belum sepenuhnya mengerti benar manfaat dari asuransi itu sendiri atau mereka malah menomorsekiankan asuransi di banding dengan barang yang justru yang nilai jualnya sama sekali tidak sebanding dengan nilai asuransi. Dari hal ini saja kita bisa menarik kesimpulan menarik dimana  pandangan orang Indonesia masihlah sangat dangkal untuk "barang" yang satu ini. Orang-orang berpikiran bahwa untuk tidak memikirkan untuk membeli barang ini di keadaan yang aman atau di comfort zone. Unik dan anehnya dari barang yang satu ini adalah di saat terjadi resiko atau keadaan genting atau bahka seberapa banyak uang yang kita punyai, mungkin tidak bisa kita beli untuk barang yang dahulu kita tolak mentah-mentah bahkan kita tolak juga si penawar barang ini.. Semoga cara pikir kita bisa dibukakan untuk tidak terlalu sempit lebih terbuka untuk barang yang kita justru perlu kita beli di saat belum kita butuhkan sama sekali.


       Sebenarnya asuransi kalau boleh saya coba simpulkan justru di beli adengan tujuan menjaga atau mengalihkan resiko masing-masing dari kita. Inilah yang harus sedikit banyak di benahi dari mindset orang Indonesia pada kebanyakannya, di mana jika berbicara tentang asuransi jiwa mereka mengaitkannya dengan hal kematian yang ada malah yang di tawarkan akan merasa gerah dan kurang  nyaman. Saya kadang sampai berpikir agak ngenes sedikit , asuransi jiwa di anggap nomor ke sekian atau kurang penting dirasanya. Mereka malah memikirkan untuk membeli hal-hal asuransi tapi di segmented yang lainnya. Kenyataannya di dalam hidup ini , tidak ada di dunia ini yang sama sekali orang tidak membutuhkan asuransi sebagai bukti program pengalihan resiko finansial kita sendiri. Mulai dari yang masih lajang sampai dengan yang sudah berkeluarga , suami-istri sampai dengan anak-anak dan orang tua. Kesemua dari mereka memerlukan asuransi jiwa tanpa terkecuali.


   Namun karena diidentikkan dengan pertanggungan kematian, banyak orang yang akhirnya merasa tidak nyaman saat berbicara tentang asuransi jiwa. Padahal, kenyataannya setiap orang butuh jenis perlindungan asuransi ini sebagai program pengalihan risiko finansial.
Apalagi Anda yang telah berkeluarga dan memiliki tanggungan, baik itu pasangan suami atau istri, anak, serta orangtua. Sebab pengertian asuransi jiwa adalah program perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko finansial atas meninggal atau hidupnya seseorang yang ditertanggungkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa tidak hanya memberikan tanggungan kerugian finansial seseorang yang meninggal, namun juga dapat menanggung kerugian finansial untuk seseorang yang hidupnya sudah tak produktif lagi. Maksudnya, seseorang yang telah mencapai batas umur produktif dan tidak mampu untuk mencari nafkah atau membiayai anak-anaknya.
Maka dengan membeli asuransi jiwa, risiko yang mungkin diderita dalam arti kehilangan kesempatan untuk mendapat penghasilan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Jadi, bisa dikatakan bila tujuan utama yang dimiliki adalah untuk menanggung atau menjamin seseorang terhadap kerugian finansial.

      Untuk lebih mencoba memberikan pengertian tentang asuransi jiwa  hal ini  bukan hal yang yang seseram itu. Realitanya adalah semua dari kita pasti suatu waktu akan meninggalkan dunia ini entah kapan waktunya. Nah, yang meninggalkalkan kita tentunya akan tanpa beban saat meninggalkan keluarga mereka masing-masing. Akan tetapi yang masih hidup layaknya kita ini yang akan resiko finansialnya yang akan di alihkan ke pada kita semuanya. Kesimpulannya  dengan membeli asuransi jiwa, resiko yang di bebankan kepada orang yang meninggalkan kita kemungkinannya di saat membeli asuransi jiwa ini , mereka akan mendapat penghasilan yang akan di tanggung oleh perusahaan asuransi. Kata lainnya adalah bisa di katakan tujuan mulia untuk membeli asuransi ini adalah menjamin ( sepenuhnya ) seseorang terhadap kerugian finansial yang ada. Bukankah mulia yang ada di saat kita membeli asuransi jiwa ini sebagai tanda cinta kepada orang-orang yang kita kasihi. Jadi , pesan saya jangan keburu kecewa dan sesal yang ada di saat kita mau coba membeli barang yang jauh tidak penting dari pada nyawa kita sendiri daripada barang ini ya saudara-saudari , teman-teman, handai taulan semuanya. 

Comments