Jokowi, presiden "membumi" sejuta umat masyarakatnya sendiri.

      
Kepribadiannya yang membumi dan selalu ber-empati kepada seluruh rakyat Indonesia.- Bapak Jokowi 



                        Jokowi- Bapak presiden kita yang terkenal dengan sifat membuminya. 




      Sepertinya sudah tidak ada yang tidak kenal dengan sosok pria yang bersahaja satu ini. Dikenal dengan sosok yang tidak selalu “membumi” dan blusukan di tiap harinya. Pemimpin yang satu ini memang fenomenal yang ada akan tetapi sudahkah dari kita semua yang benar-benar berpanutan kepada sosok pria paruh baya pemimpin negara kita yang satu ini. Dia tidak banyak bicara akan tetapi, aksi dan geraknya sangat terasa bagi kita semua. Yang ada dari kita semua, akankah kita mencontoh dari sosok pria yang satu ini. Yang sama sekali tidak membeda-bedakan yang namanya ras, suku dan bangsa. Akan tetapi lebih kepada persatuan dari bangsanya sendiri.

             Pemimpin identik dengan dirinyakah dari kita semua sampai sejauh ini? Diam dan melakukan apa yang seharusnya menjadi tugas dan kewajibannya? Bapak Jokowi boleh terbilang sangat sederhana di kesehariannya sampai dengan detik ini yang terlihat nyata. Beliau tidak pernah mengenal kata sungkan kepada masyarakatnya sendiri yang dipimpinnya. Beliau langsung terjung tanpa tedeng aling-aling ke tempat kejadian tempat masyarakatnya membutuhkan dirinya. Cara kerja, etos kerjanya tentunya dapat dikatakan dapat diacungi jempol. Masukan tegas buat para pemimpin yang ada di Indonesia, jangan hanya melihat etos kerja dari bapak Jokowi saja. Akan tetapi lebih mengimplikasikannya di dalam kehidupan kita sehari-harinya.


    
        Bila bagi kebanyakan orang yang masih sama sekali belum mengetahui dari profil bapak Jokowi ini. Mari kita lebih telusuri dadi profil beliau sehingga kita bukan hanya asal menilainya. Beliau dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana dan harus berganti tempat beberapa kali karena rumah yang ditinggalinya harus digusur. Saat usianya baru 12 tahun, beliau harus mulai ikut bekerja di perusahaan kayu sebagai penggergaji. Pembelajaran yang kita bisa coba petik dari profil beliau ini adalah, sudah sejak kecil beliau berusaha untuk tidak merepotkan orangtuanya. Di mana segala macam usaha dilakukannya untuk dapat menghasilkan uang. Mulai dari ojek payung, kuli bangunan bahkan sampai berjualan aneka makananan. Di mana hasil dari pekerjaannya yang ia dapatkan, ia gunakan untuk biaya sekolahnya sehari-hari. Alangkah bangganya hati orang tua Jokowi tentunya, di mana anak sekecil itu sudah dapat membiayai dari sekolahnya sendiri. Hal lainnnya yang mana biasanya untuk kebanyakan anak yang sudah beranjak dewasa, akan minta di belikan sepeda oleh orang tuanya. Akan tetapi berbeda dengan Jokowi, ia berusaha untuk menghemat dari uang yang dipakainya untuk di belikan sepeda akan tetapi ia memilih untuk berjalan kaki. Sungguh anak yang berhati tulus dan sangat berbakti kepada ke dua orang tuanya.
         


               Selama menempuh masa pendidikannya Jokowi banyak menghabiskanya di kota kelahiranya sendiri, Solo. Setelah selesai menempuh pendidikannya di SMP dan SMA, ia pun melanjutkannya di jenjang kuliahnya di Jogjakarta di Universitas Gadjah Mada atau biasanya dikenal dengan UGM. Jokowi menyelesaikan masa kuliahnya di usia 24 tahun , di tahun 1985 Jokowi pun menyandang gelar sarjana insinyur. Dan tak lama setelah itu di usianya yang menginjak 25 tahun, ia menikah dengan perempuan impiannya Ibu Iriana. Ia pun kembali dihadapkan harus dapat hidup mandiri dengan segera mencari pekerjaan sesuai dengan bidang ilmunya selama ia menjadi sarjana insinyur. Ia pun mencoba untuk merantau sampai ke Aceh dan bekerja di sebuah perusahaan yang tergabung dalam BUMN, PT. Kraft Aceh. Di perusahaan ini, ia ditempatkan di sebuah area hutan pinus Merkusii, Aceh Tengah.


           Jokowi pun sempat bekerja di tempat pamannya tetapi tak lama ia memilih untuk belajar untuk mandiri. Dan di usia nya yang menginjak 27 tahun Jokowi mendirikan usaha dengan nama CV. Rakabu yang di inspirasi dari nama anak pertamanya Rakabuming Raka. Tentunya sesuatu yang dimulai dari awal tidak mungkin berjalan dengan mulus. Seperti halnya yang di alami oleh Jokowi yang mengalami jatuh bangun di bisnisnya sendiri. Tetapi tentunya bukan anak muda kalau tidak mempunyai jiwa juang yang tinggi. Dengan bermodalkan pinjaman 30 juta, ia berusaha untuk bangkit dan bersemangat lagi dengan memasarkan mebel miliknya sendiri melalui pameran-pameran yang di datanginya.

         

         Sejalan dengan waktu, tentunya kariernya juga berlanjut bukannya stagnan. Periode yang dijalankannya memang masih tergolong sedikit atau masih seumur jagung. Akan tetapi di tahun ke-2 nya menjalankan tugas sebagai gubernur Jokowi kembali dicalonkan oleh PDI untuk kembali menjalankan tugasnya sebagai presiden Indonesia. Begitu kira-kira perjuangan dari bapak Jokowi dan perjalanan hidupnya dari awal sebagai pebisnis yang mengembangkan di bidang meubel. Yang mana, bapak yang satu ini sama sekali tidak pernah meyangka bahwa dia akan menjadi pemimpin besar bangsanya sendiri. 

Comments