Untaian air mata tokoh Perempuan
Untaian air mata tokoh Perempuan 
Gurat
kepedihannya terlihat jelas
Senyum tak
terukir dari wajahnya 
Tegar dia
berusaha untuk menahannya 
Hari itu
masih berbau pagi 
Tetapi dia
harus menguatkan perasaanya
Akankah
wanita cantik itu menampiknya 
Keputusan
hakim sudah diputuskannya
Tertuduh
malah membungkuk memberi salam
Kesempatan
pun tak diberinya bahkan sejenak
Tak ada air
mata di matanya 
Senja nampak
jelas dimatanya
Wanita itu
berusaha untuk menegarkan perasaannya sekali lagi
Lembaran
kertas dipegangnya erat-erat
Kalimat-kalimat
mulai mengulir 
Surat yang
ditulis suaminya sebagai tertuduh dibalik jeruji
Kekuatan
emosional wanita yang ada batasnya
Bulir-bulir
air mata terurai sudah
Pelukan
hangat dari pengacaranya
Kembali
wanita itu berusaha untuk tegar
Dibacakannya
sedemikian rupa
Suaminya
menyampaikannya apa yang ada dibenaknya
Tak mudah
memang yang harus dilaluinya
Tetap
berdiri tegar Bu Vero 
Ratusan
bahkan ribuan lilin dinyalakan sudah
Lagu salut
turut sepenanggungan dinyanyikan 
Tak perlu
takut untuk berjalan sendiri 
Pihak yang
benar tak mungkin mundur 
Kini kaulah
yang melanjutkan perlawanan
Banyak yang
harus kau emban 
Bersama
tanpa suara sumbang lagi adanya
Degapkan
langkah kakimu
Biar suara
sumbang itu hilang tak bersuara lagi 
Wanita…jangan
pernah patah arang
Bila kita di
pihak yang benar
Eratkan
pegangan tanganmu kea rah yang benar 
Jangan
terjatuh pada pihak yang tak beraturan 
Panggil
kita-kita untuk berpadu padan
Teriakkan
kesedihanmu pada kita semua 
Kita akan
siap mendukung pastinya
Wanita…jangan
pernah patah arang
Dukungan
pasti kita akan lakukan 
Lanjutkan
misi berani suamimu 
Tak peduli
halangan yang ada di depan mata 
Lakukan
dengan misi keberanianmu 
Kita di
pihakmu yang akan selalu mendukung
Kobarkan
sikap positifmu 
Tak aral
kebenaran akan membelamu 
Menangislah
biar kau lega 
Alunan musik
yang biasa kau mainkan 
Biar
menyentuh hati yang mendakwa 
Wanita
cantik..tegarlah selalu 
Tak perlu
kau takut barang sedikitpun 
Ini hanyalah
permulaan saja 
Yang di atas
tak akan tinggal diam  dan mempehitungkannya                                                                                         
                               Ibu Vero saat membacakan surat dari suaminya  Ahok                                   Basuki
Penulis 25 mei 2017
Penulis 25 mei 2017


Comments
Post a Comment